Fakta Terbaru Negosiasi Hamas dan Israel yang Difasilitasi Mesir-Qatar: Makin Gencar tapi Sulit
Kompas dunia | 25 Januari 2024, 07:09 WIBBaca Juga: Rusia: Pembicaraan Masa Depan Gaza Tanpa Adanya Gencatan Senjata adalah Sia-sia
Apa yang Sudah Diajukan?
Menurut pejabat Israel, ada beberapa proposal yang beredar. Namun, kedua belah pihak tetap tidak sepakat tentang lamanya penghentian pertempuran, kecepatan pelepasan sandera, dan cakupan pembebasan tahanan.
Pejabat senior Mesir mengatakan Israel mengusulkan gencatan senjata selama dua bulan di mana sandera akan dibebaskan sebagai imbalan pembebasan warga Palestina yang ditahan oleh Israel, dan pemimpin utama Hamas di Gaza akan diizinkan pindah ke negara lain.
Pejabat tersebut, yang berbicara dengan syarat anonimitas karena tidak diizinkan memberi informasi kepada media, mengatakan Hamas menolak proposal tersebut dan bersikeras tidak ada sandera tambahan yang akan dilepaskan hingga Israel menghentikan serangannya dan menarik diri dari Gaza.
Dia juga mengatakan pemimpin Hamas di Gaza tidak ingin pergi ke pengasingan. Pemerintah Israel menolak memberikan komentar tentang pembicaraan tersebut.
Mesir dan Qatar, yang sebelumnya telah memediasi perjanjian antara Israel dan Hamas, sedang mengembangkan proposal bertahap untuk mencoba mengatasi kesenjangan, kata pejabat tersebut.
Baca Juga: Di Balik Layar Perundingan Gencatan Senjata Israel-Hamas Versi Media Israel
Bisakah Gencatan Senjata Mengakhiri Perang?
Dalam jangka pendek, tampaknya tidak mungkin. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan melanjutkan serangan hingga "kemenangan final" mencapai semua tujuannya.
Dia memperkirakan perang akan berlangsung sepanjang tahun 2024 dan menolak desakan dari AS dan sekutu lainnya untuk merinci secara jelas rencana pasca perang untuk Gaza.
Namun, penghentian pertempuran dalam jangka waktu lama akan menyulitkan Israel untuk melanjutkan pertempuran, terutama ketika dunia mengetahui lebih banyak tentang kerusakan yang dialami penduduk dan infrastruktur Gaza.
Para mediator juga berharap dapat menyediakan dasar untuk pemahaman lebih lanjut antara kedua musuh.
Publik Israel secara umum telah mendukung upaya perang sejauh ini. Tetapi ke dekat masih tampak tipis, “Kontak terus-menerus terjalin tetapi belum menghasilkan hasil,” kata pejabat Israel yang berbicara dengan syarat anonimitas karena mereka membahas negosiasi di belakang layar. “Masih ada perjalanan panjang.”
Meskipun Israel mengatakan telah membunuh lebih dari 9.000 militan Hamas, kelompok tersebut terus memberikan perlawanan sengit.
Pada hari Selasa, Israel mengatakan 21 tentara tewas dalam ledakan di tengah-tengah Gaza. Itu merupakan serangan tunggal paling mematikan sejak Israel mengirim pasukan darat ke Gaza pada bulan Oktober.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Associated Press