Terekam oleh TV Inggris, Pria Palestina Ditembak Mati Tentara Israel Saat Mengibarkan Bendera Putih
Kompas dunia | 25 Januari 2024, 05:45 WIBLONDON, KOMPAS.TV - Pembunuhan keji oleh tentara Israel terhadap warga Palestina yang sedang mengibarkan bendera putih terekam secara langsung oleh TV Inggris, Rabu (24/1/2024).
Warga Palestina di Gaza itu mengibarkan bendera putih saat ditembak mati oleh tentara Israel ketika berusaha menyelamatkan anggota keluarganya, dan adegan tersebut direkam oleh seorang kameramen saluran TV Inggris ITV News.
Tragedi penembakan itu terjadi hanya beberapa menit setelah korban, yang diidentifikasi bernama Ramzi Abu Sahloul, diwawancarai oleh saluran TV tersebut.
Abu Sahloul dalam bahasa Arab menceritakan pengusiran keluarganya yang terus-menerus akibat perang Israel di Gaza. Setelah awalnya melarikan diri dari Kota Gaza saat perang dimulai, mereka kembali mengungsi, kali ini meninggalkan Khan Younis menuju Rafah.
Mereka termasuk ratusan ribu orang yang terjebak antara perbatasan Mesir dan Pasukan Pertahanan Israel yang terus merangsek maju.
Berbicara di depan kamera dalam bahasa Arab, korban Abu Sahloul, sebelum ditembak mati oleh tentara Israel, mengatakan mereka berusaha mencapai ibu dan saudara laki-lakinya untuk membawa mereka ke tempat yang aman.
Baca Juga: Indonesia Tuntut Tanggung Jawab Israel atas Kekejaman di Gaza: Tidak Ada Negara yang Kebal Hukum
Wawancara selesai, dan juru kamera itu pergi. Sang juru kamera kemudian berbalik untuk mengambil satu rekaman terakhir dari kelompok lima pria ketika tiba-tiba terdengar suara tembakan yang keras.
Juru kamera ITV Inggris itu merekam kelompok tersebut berdiri dengan tangan diangkat, salah satunya memegang bendera putih.
Lima orang itu mulai berlari usai mendengar tembakan, tetapi Abu Sahloul roboh ke tanah dalam hitungan detik. Dia ditembak di dada.
Salah seorang laki-laki lalu terlihat menempatkan bendera di atas luka tembak Abu Sahloul, kemudian menggotongnya bersama-sama, dan bendera putih terlihat berubah menjadi merah darah.
Pria berusia 51 tahun itu, seorang suami dan seorang ayah, tampak tidak bergerak, dan diperkirakan dia meninggal hampir seketika.
Saat mereka berusaha membawanya ke tempat yang aman, terdengar tembakan lebih banyak dan siulan peluru yang melewati dekat menunjukkan bahwa kelompok tersebut masih menjadi target.
Akhirnya, mereka memindahkan jenazah ke lokasi yang lebih aman, di mana janda korban mulai menangis dan meratapi kehilangannya. Abu Sahloul mencari nafkah dengan menjual pakaian anak-anak.
Menanggapi pertanyaan dari ITV News, IDF membantah adanya "eksekusi lapangan."
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Arab News / ITV News