Ratusan Ribu Warga Jerman Demonstrasi dan Unjuk Kekuatan Melawan Partai Sayap Kanan Anti-Imigran
Kompas dunia | 22 Januari 2024, 23:35 WIBPartisipasi besar-besaran di seluruh Jerman menunjukkan bagaimana protes ini menggerakkan oposisi populer terhadap AfD dengan cara baru.
AfD sedang naik daun dalam jajak pendapat, dimana survei terbaru menempatkannya di posisi kedua secara nasional dengan sekitar 23%, jauh di atas 10,3% yang diperolehnya selama pemilihan federal terakhir pada tahun 2021.
Di benteng-bentengnya di Jerman Timur, yaitu Brandenburg, Sachsen, dan Thuringia, AfD memimpin jajak pendapat menjelang pemilihan musim gugur ini.
Pemicu demonstrasi besar-besaran ini adalah laporan dari outlet media Correctiv minggu lalu tentang pertemuan kubu sayap kanan pada November lalu, yang katanya dihadiri oleh tokoh-tokoh dari gerakan ekstrem Identitarian dan dari AfD.
Baca Juga: Namibia Kecam Jerman yang Bela Israel: Pelaku Genosida Tidak Belajar dari Sejarahnya
Anggota terkemuka dari Identitarian Movement, warga negara Austria Martin Sellner, menyampaikan visinya tentang "re-migrasi" untuk rencana deportasi, demikian laporan tersebut.
AfD berusaha menjauhkan diri dari pertemuan ekstremis itu, mengatakan mereka tidak punya kaitan organisasional atau keuangan dengan acara tersebut, mereka mengklaim tidak bertanggung jawab atas apa yang dibahas di pertemuan tersebut, dan anggota yang hadir melakukannya semata-mata atas nama pribadi.
Namun, salah satu pemimpin AfD, Alice Weidel, berpisah dengan seorang penasihat yang hadir di sana, sambil pada saat yang sama mengutuk laporan tersebut.
Politisi dan pejabat terkemuka Jerman menyuarakan dukungan mereka untuk protes pada hari Minggu, bergabung dengan para pemimpin dari partai-partai besar di seluruh spektrum yang sebelumnya sudah bersuara.
"Masa depan demokrasi kita tidak tergantung pada jumlah lawan, tetapi pada kekuatan mereka yang membela demokrasi," kata Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier dalam pernyataan video. Mereka yang berpartisipasi dalam protes, tambahnya, "membela republik dan konstitusi kita dari musuh-musuhnya."
Terbentuk pada tahun 2013, AfD mendapatkan daya tarik khusus tahun 2015 ketika sekitar satu juta migran dan pengungsi tiba di Jerman. Partai ini masuk Bundestag untuk pertama kalinya tahun 2017, dengan popularitasnya dikatakan kembali meningkat sejak perang Rusia di Ukraina.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Associated Press / Anadolu