> >

Houthi Sebut 64 Kapal Selamat Melintasi Laut Merah Usai Deklarasikan Tidak Terkait Israel

Kompas dunia | 22 Januari 2024, 15:39 WIB
Kelompok Houthi Yaman hari Minggu (21/1/2024) mengklaim mereka memperbolehkan 64 kapal untuk melintasi Laut Merah dengan aman setelah mengibarkan bendera yang menyangkal kapal tersebut terkait dengan Israel. (Sumber: Bloomberg Finance)

SANAA, KOMPAS.TV - Kelompok Houthi Yaman hari Minggu (21/1/2024) mengklaim mereka memperbolehkan 64 kapal untuk melintasi Laut Merah dengan aman setelah mengibarkan bendera yang menyangkal kapal tersebut terkait dengan Israel.

"Solusi paling sederhana yang memungkinkan kapal melewati Laut Merah dengan aman adalah dengan mengibarkan tanda bertuliskan 'Kami tidak memiliki hubungan dengan Israel'," kata pejabat tinggi kelompok Houthi, Mohamed Ali al-Houthi, dalam sebuah pernyataan.

"Solusi ini efektif karena 64 kapal berhasil melintasi laut dengan aman sambil mengibarkan bendera tersebut," ujarnya.

Ketegangan melonjak tajam di Laut Merah akibat serangan Houthi terhadap kapal-kapal komersial yang diduga memiliki hubungan dengan Israel.

Houthi mengatakan serangan mereka bertujuan menekan Israel agar menghentikan serangan ke Jalur Gaza yang sudah membunuh lebih dari 25.100 orang sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober.

AS dan Inggris meluncurkan serangan udara terhadap sasaran Houthi di Yaman dalam beberapa hari terakhir sebagai pembalasan atas serangan tersebut, yang telah menciptakan ketakutan akan gelombang inflasi dan gangguan rantai pasokan.

Laut Merah adalah salah satu jalur laut paling sering digunakan di dunia untuk pengiriman minyak dan bahan bakar.

Baca Juga: Terungkap Rincian Upaya AS, Mesir dan Qatar untuk Akhiri Perang, Termasuk Pendirian Negara Palestina

Kelompok Houthi Yaman hari Minggu (21/1/2024) mengklaim mereka memperbolehkan 64 kapal untuk melintasi Laut Merah dengan aman setelah mengibarkan bendera yang menyangkal kapal tersebut terkait dengan Israel. (Sumber: AP Photo)

Digunakan untuk transit antara Terusan Suez di Mesir dan Teluk Aden, memungkinkan kapal menghindari rute yang lebih mahal dan lebih panjang di sepanjang pantai selatan Afrika.

Hari Jumat pekan lalu (19/1/2024), ribuan orang Yaman berpartisipasi dalam aksi massa mendukung rakyat Palestina di Gaza, yang telah menghadapi serangan Israel selama lebih dari 100 hari.

Aksi massa ini digelar kelompok Houthi di beberapa kota dan daerah di bawah kendalinya, dengan tema "Teguh mendukung Palestina, menyatakan Amerika Serikat adalah induk terorisme."

Dalam aksi di Sanaa, demonstran Yaman berteriak menentang serangan udara AS-Inggris di Yaman dan menentang "kejahatan genosida Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza."

Aksi massa juga dilaporkan di Hodeidah, barat Yaman, di provinsi Hajjah dan Saada di barat laut Yaman, di provinsi Taiz di barat daya, dan di provinsi Al-Bayda di tengah Yaman, menurut saluran Al-Masirah yang dikendalikan oleh Houthi.

Ketegangan meningkat di Laut Merah akibat serangan Houthi terhadap kapal-kapal komersial yang diduga memiliki hubungan dengan Israel.

Houthi mengatakan serangan mereka bertujuan untuk memberikan tekanan kepada Israel agar menghentikan serangannya yang mematikan terhadap Jalur Gaza, yang telah menewaskan setidaknya 25.105 orang dan melukai lebih dari 62.000 lainnya sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Anadolu


TERBARU