PM Spanyol Pedro Sanchez Kembali Desak Gencatan Senjata Permanen Gaza dan Kemerdekaan Palestina
Kompas dunia | 22 Januari 2024, 15:30 WIBOVIEDO, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez pada hari Minggu (22/1/2024) kembali menegaskan desakannya agar Israel menghormati hukum internasional dan mencapai gencatan senjata permanen di Gaza.
Dalam pidatonya di hadapan massa dalam kampanye politik di kota A Coruna, Sanchez mengatakan pemerintahannya "konsisten" soal perlunya membela tatanan berdasarkan aturan dalam konflik di seluruh dunia.
"Sama seperti kita membela tatanan berdasarkan aturan soal Ukraina, hukum kemanusiaan internasional harus dihormati di Gaza dan Tepi Barat," kata pemimpin Partai Sosialis itu seperti laporan Anadolu, Senin, (22/1/2024).
Sambil mengutuk serangan Hamas pada 7 Oktober dan mendesak pembebasan semua sandera, ia mengatakan kepada pemerintahan Benyamin Netanyahu bahwa "serangan bom sembrono; kematian anak-anak dan ribuan orang lainnya di Gaza sama sekali tidak dapat diterima."
Puluhan ribu demonstran memenuhi jalan-jalan di berbagai kota di Spanyol dalam gerakan terkoordinasi, menuntut akhir perang dan pengakuan negara Palestina.
"Kami bersama semua para pengunjuk rasa," kata Sanchez. "Kami menuntut gencatan senjata permanen, bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza, adanya proses perdamaian internasional, dan agar seluruh komunitas internasional mengakui negara Palestina," katanya kepada pendukungnya yang memberikan standing ovation.
Spanyol belum mengakui negara Palestina, tetapi Sanchez bersumpah untuk melakukannya selama masa jabatannya yang maksimum empat tahun.
Perdana Menteri Spanyol juga memberikan apresiasi terhadap karya diplomat puncak Uni Eropa, Josep Borrell, yang hadir dalam rapat umum pada hari Minggu. Borrell adalah anggota Partai Sosialis Spanyol dan mantan menteri.
"Kami sangat bangga bahwa Borrell mengangkat suara dan panji hak asasi manusia di Gaza dan Timur Tengah," kata Sanchez.
Baca Juga: Massa di Spanyol Unjuk Rasa Anti Israel, Tuntut Genosida Warga Sipil di Gaza Dihentikan
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Anadolu / Associated Press