> >

Serangan Ukraina atas Donetsk yang Dikuasai Rusia Tewaskan 25 Warga Sipil dan Lukai Anak-Anak

Kompas dunia | 22 Januari 2024, 02:05 WIB
Setidaknya 25 warga sipil tewas dan 20 lainnya terluka hari Minggu, (21/1/2024) akibat serangan artileri di Kota Donetsk, Ukraina, yang saat ini berada di bawah kendali Rusia, pemimpin Donetsk Denis Pushilin menjelaskan serangan gabungan artileri kaliber 152 dan 155 milimeter menghantam kawasan Tekstilshchik saat sedang penuh orang. (Sumber: TASS)

"Rezim Kiev yang neonazisme dengan dukungan AS dan sekutu-sekutunya sekali lagi melakukan tindakan terorisme yang barbar terhadap warga sipil Rusia. Pihak Rusia dengan tegas mengutuk serangan mengkhianati terhadap penduduk sipil ini," tegas Kemlu Rusia.

Dalam pernyataannya, Kemlu Rusia menyoroti bahwa upaya tak terkendali Barat untuk mencapai "kekalahan strategis" terhadap Rusia dengan bantuan boneka-boneka Ukraina mendorong Kiev melakukan tindakan semakin gegabah. Ini termasuk tindakan terorisme, pelanggaran besar hak asasi manusia, dan kejahatan perang.

Kemlu Rusia memanggil semua pemerintah yang bertanggung jawab dan lembaga internasional terkait untuk mengutuk tindakan Ukraina.

"Keheningan mereka akan diartikan sebagai persetujuan diam atas pembunuhan warga sipil dan akan merangsang neonazisme Ukraina untuk melakukan kejahatan yang lebih berdarah," tambah Kemlu Rusia.

Sebagaimana diungkapkan oleh Kemlu Rusia, serangan terorisme oleh rezim Kiev menunjukkan bahwa Ukraina tidak memiliki keinginan politik untuk perdamaian dan penyelesaian konflik melalui diplomasi.

Dengan demikian, kebutuhan untuk mencapai semua tujuan dan tugas operasi khusus Rusia menjadi jelas. Tidak boleh ada ancaman keamanan dari wilayah tersebut terhadap Rusia dan tindakan terorisme harus dihindari, demikian disimpulkan oleh Kemlu Rusia.

Sebagai tanggapan, Wakil Permanen pertama Rusia di PBB, Dmitry Polyanskiy, menyatakan bahwa serangan pasukan Ukraina di Donetsk akan menjadi salah satu topik utama dalam pertemuan Dewan Keamanan mengenai Ukraina pada hari Senin, yang akan dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Anadolu / TASS


TERBARU