Serangan Ukraina atas Donetsk yang Dikuasai Rusia Tewaskan 25 Warga Sipil dan Lukai Anak-Anak
Kompas dunia | 22 Januari 2024, 02:05 WIBDONETSK, KOMPAS.TV - Setidaknya 25 warga sipil tewas dan 20 lainnya terluka akibat serangan artileri di kota Donetsk, Ukraina, Minggu (21/1/2024). Saat ini, Donetsk berada di bawah kendali Rusia.
"Pada saat ini, informasi mengenai 25 kematian telah dikonfirmasi. Setidaknya 20 orang lainnya terluka, termasuk dua anak dalam kondisi luka-luka," kata Denis Pushilin, kepala daerah Donetsk yang didukung oleh Rusia, melalui Telegram.
Pemimpin Donetsk Denis Pushilin menjelaskan serangan gabungan artileri kaliber 152 dan 155 milimeter menghantam kawasan Tekstilshchik saat sedang penuh orang.
Pushilin mengeklaim bahwa peluru artileri ditembakkan dari pemukiman Kurakhove dan Krasnohorivka, yang berada di bawah kendali Ukraina.
Pejabat Ukraina belum memberikan komentar mengenai klaim Pushilin.
Dalam pernyataan sebelumnya, Pushilin mengatakan bahwa setidaknya 13 orang tewas dan 10 lainnya terluka akibat penembakan di area pasar di pinggiran kota Tekstilshchik, Donetsk.
Baik Moskow maupun Kiev saling menuduh terkait serangan udara satu sama lain yang intensif sejak akhir Desember, ketika setidaknya 40 orang tewas dalam serangan udara massal di berbagai wilayah Ukraina, yang dijelaskan Presiden Volodymyr Zelenskyy sebagai "serangan terberat" sejak awal perang Rusia-Ukraina.
Pada 1 Januari, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan negaranya tidak akan membiarkan "sebuah kejahatan semacam ini" tidak dihukum setelah serangan balasan di kota Rusia Belgorod, yang menewaskan 25 orang dan melukai banyak lainnya.
Baca Juga: Zelenskyy Buka Front: Nilai Retorika Trump soal Perang Ukraina-Rusia Sangat Berbahaya
"Serangan pasukan bersenjata Ukraina terhadap Donetsk menjadi tindakan terorisme yang barbar, dan struktur internasional serta pemerintah harus mengutuk tindakan Kiev," kata Kementerian Luar Negeri Rusia.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Anadolu / TASS