Netanyahu Kian Bertingkah, Tolak Upaya AS agar Negara Palestina Berdiri usai Perang di Gaza
Kompas dunia | 19 Januari 2024, 08:19 WIBBanyak kalangan berharap krisis yang terjadi dapat memaksa pihak-pihak yang bertikai kembali melakukan diplomasi, sebagai satu-satunya alternatif yang dapat dilakukan agar siklus kekerasan bisa berakhir.
Namun, berdasarkan komentarnya, niat Netanyahu tampaknya justru sebaliknya.
Dalam pernyataannya, ia mengatakan Israel harus memiliki kontrol keamanan atas seluruh bagian barat Sungai Yordania, termasuk wilayah negara Palestina di masa depan.
“Ini adalah syarat yang perlu dan bertentangan dengan gagasan kedaulatan (Palestina). Apa yang harus dilakukan?” kata Netanyahu, Kamis, dikutip dari BBC.
“Saya mengatakan kebenaran ini kepada teman-teman Amerika, dan saya juga menghentikan upaya untuk memaksakan kenyataan yang akan merugikan keamanan Israel,” tambahnya.
Sepanjang karir politiknya, Netanyahu menentang keras pembentukan negara Palestina.
Baca Juga: Diserang AS 4 Hari Beruntun, Houthi Yaman: Kami Akan Terus Serang Kapal Israel demi Palestina
Bahkan bulan lalu, ia membual tentang betapa bangganya ia berhasil menghalangi pembentukan Palestina, sehingga pernyataannya yang teranyar tak mengagetkan.
Permyataan Netanyahu sendiri semakin menyiratkan hubungannya dengan AS yang merupakan sekutu terdekat Israel, kian merenggang.
AS memang mendukung hak Israel untuk membela diri sejak serangan Hamas pada 7 Oktober.
Namun, dengan semakin tingginya jumlah korban tewas di Gaza, dan pemandangan horor yang terlihat, negara-negara Barat menyerukan Israel agar mulai menahan diri.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : BBC