Houthi Mulai Berani Menembakkan Rudal ke Kapal Perang AS
Kompas dunia | 15 Januari 2024, 15:04 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Militan Yaman Houthi mulai berani menembakkan rudal ke arah kapal perang Amerika Serikat (AS).
Militer AS pada Minggu (14/1/2023) mengungkapkan telah menembak jatuh rudal yang mengarah ke kapal perang USS Laboon di Laut Merah.
Serangan itu diketahui menjadi serangan pertama ke arah militer AS oleh milisi Houthi, sejak Washington melakukan serangan udara ke Yaman.
Baca Juga: China Makin Keras Usai William Lai Jadi Presiden Taiwan, Bakal Ada Hukuman Kasar jika Ingin Merdeka
Diungkapkan Komando Pusat AS (CENTCOM), jet tempur AS telah menembak jatuh rudal anti-kapal yang ditembakkan dari area yang dikontrol Houthi di Yaman, yang mengarah ke USS Laboon.
“Rudal tersebut ditembak jatuh di sekitar pantai Hodeida oleh pesawat tempur AS,” ujar CENTCOM dikutip dari Al-Jazeera.
“Tidak ada korban luka atau kerusakan yang dilaporkan,” katanya.
Serangan tersebut adalah yang pertama diakui oleh AS, sejak Washington dan sekutunya melancarkan serangan udara dan rudal jelajah di Yaman, Jumat (12/1/2024).
Serangan itu dilakukan AS dan sekutunya sebagai tanggapan atas serangan Houthi terhadap kapal komersial di Laut Merah.
Houthi yang belum mengungkapkan bertanggung jawab atas serangan ke kapal AS, telah melancarkan sejumlah serangan ke kapal kargo yang terkait dengan Israel di Laut Merah.
Serangan tersebut sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza yang dibombardir, dan menyebabkan lebih dari 23.000 orang tewas.
Baca Juga: Houthi Tak Sengaja Serang Kapal Tanker yang Bawa Minyak Rusia, Dikira Milik Inggris
Dilaporkan setidaknya 26 kapal telah diserang oleh Houthi, sejak mereka menyita kapal Galaxy Leader yang memiliki hubungan dengan Israel pada November.
Pada Minggu pagi, juru bicara Houthi Mohammed Abdulsalam menuduh AS telah melanggar kedaulatan nasional.
Pasalnya, AS telah menerbangkan kapal di dekat wilayah udara Yaman dan juga area pantai, meski tidak jelas apakah kedua insiden berkaitan.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Al-Jazeera