China Makin Keras Usai William Lai Jadi Presiden Taiwan, Bakal Ada Hukuman Kasar jika Ingin Merdeka
Kompas dunia | 15 Januari 2024, 14:32 WIBBEIJING, KOMPAS.TV - China semakin keras dengan Taiwan setelah William Lai terpilih sebagai Presiden Taiwan.
Lai yang berasal dari Partai Demokratik Progresif (DPP), dikenal ingin Taiwan menjadi negara yang merdeka.
China pun sangat menentang Lai, dan mengatakan bahwa ia adalah seorang separatis berbahaya dan merupakan ancaman bagi reunifikasi Taiwan.
Baca Juga: Pejabat Indonesia Disebut Terima Suap Perusahaan Jerman SAP, KPK Bakal Bertindak?
Namun, hal itu tak membuat pemilih Taiwan peduli, sehingga Lai bisa memenangkan pemilu.
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi menegaskan akan ada hukuman kasar jika Taiwan berpikir untuk merdeka.
“Jika siapapun di Pulau Taiwan berpikir untuk merdeka, mereka akan mencoba berpisah dari wilayah dari China, dan jelas akan mendapat hukuman yang kasar naik secara sejarah dan hukum,” kata Wang Yi dikutip dari Hindustan Times, Minggu (14/1/2024).
“Ini adalah jalan buntu. Tak peduli hasil dari pemilu, mereka tak bisa mengubah dasar fakta bahwa hanya ada satu China dan Taiwan bagian dari itu,” ujarnya.
Wa Yi menegaskan bahwa Taiwan tak pernah menjadi negara, bahkan di masa lalu.
Baca Juga: Presiden Baru Taiwan William Lai Bikin China-AS Makin Tegang, Beijing Ngamuk Washington Beri Selamat
“Hal yang sama juga tak akan terjadi di masa depan,” tuturnya.
Ia memperingatkan jika Taiwan ingin merdeka maka itu akan menjadi ancaman serius bagi kesejahteraan rekan senegaranya di Taiwan.
Selain itu, kata dia, juga akan merugikan kepentingan fundamental bangsa China, dan sangat membahayakan perdamaian dan stabilitas di kawasan Selat Taiwan.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : The Hindustan Times