Tangan Kanan Putin Sebut Inggris Arogan, Ancam Perang jika Kirim Pasukan ke Ukraina
Kompas dunia | 13 Januari 2024, 14:35 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Tangan kanan Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Medvedev menyebut Inggris arogan dan mengancam berperang dengan negara tersebut.
Medvedev yang merupakan Wakil Ketua Majelis Keamanan Rusia itu menegaskan perang dengan Inggris akan terjadi jika mereka mengirim pasukan ke Ukraina.
Medvedev mengeluarkan pernyataan tersebut, Jumat (12/1/2024), setelah kunjungan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak ke Kiev.
Baca Juga: Pemilu Taiwan: China Janji Bakal Hancurkan Upaya Kemerdekaan Pemerintahan Kepulauan
Kunjungan Sunak itu dilaporkan untuk meningkatkan pendanaan militer untuk membantu Ukraina membeli drone militer baru.
“Saya harap musuh abadi kami, Inggris yang arogan, mengerti bahwa mengirimkan kontingen militer ke Ukraina berarti deklarasi perang terhadap negara kami,” tulisnya di Telegram dikutip dari US News.
Medvdev juga mempertanyakan bagaimana perasaan Barat jika delegasi Sunak ditembaki dengan bom tandan di pusat kota Kiev, yang menurutnya baru-baru ini terjadi pada warga sipil Rusia di Belgorod.
Belgorod, yang berada di selatan Rusia dan berbatasan Ukraina, telah menjadi sasaran roket dan drone Ukraina di bebeapa bulan terahir.
Ucapan Medvedev sendiri mengacu pada serangan Ukraina di 30 Desember, yang dilaporkan telah memakan korban jiwa 20 orang, termasuk dua anak-anak dan 111 anak-anak.
Insiden tersebut disebut sebagai serangan tanpa pandang bulu Ukraina dengan menggunakan bom klaster.
Media Ukraina RBC, mengungkapkan sebuah sumber yang namanya tak disebutkan mengatakan pasukan Ukraina melakukan penembakan ke target militer dekat Belgorod.
Baca Juga: Turki Dukung Gugat Genosida Israel di Pengadilan Internasional PBB, Erdogan Diserang Menteri Zionis
Hal itu sebagai respons atas pengeboman masif Rusia ke sejumlah kota Ukraina beberapa hari sebelumnya.
Medvedev yang sempat menjadi Presiden Rusia 2008 hingga 2012, merupakan orang kepercayaan Putin.
Ia pun kerap melontarkan ancaman dan pernyataan keras kepada pihak-pihak yang menyerang Putin.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : US News