> >

Arab Saudi Minta Semua Pihak di Laut Merah Tenang, Houthi Malah Ancam Segera Buat Perhitungan ke AS

Kompas dunia | 12 Januari 2024, 13:58 WIB

 

Kanon CIWS Phalanx kapal perang AS. Militer Amerika Serikat hari Minggu (31/12/2023) mengumumkan mereka menembaki kapal pemberontak Houthi setelah kelompok tersebut menyerang kapal kargo di Laut Merah. Serangan ini mengakibatkan beberapa kematian, memperburuk konflik maritim yang terkait dengan perang di Gaza. (Sumber: AP Photo)

RIYADH, KOMPAS.TV - Arab Saudi mengngkapkan pentingnya semua pihak di Laut Merah untuk mempertahankan keamanan dan stabilitas.

Namun, kelompok Houthi menegaskan akan segera membuat perhitungan dan tak akan menunda respons dari apa yang mereka sebut agresi Amerika Serikat (AS).

Saudi meminta semua pihak untuk tetap tenang pada Jumat (12/1/2024).

Baca Juga: Gercep! Dewan Keamanan PBB Sahkan Resolusi Tuntut Houthi Hentikan Serangan di Laut Merah

Mereka pun mendesak pengendalian diri dan menghindari eskalasi ketika AS dan Inggris melakukan serangan terhadap berbagai sasaran di Yaman milik Houthi.

“Kerajaan Arab Saudi memantau dengan cermat operasi militer yang terjadi di qwilayah Laut Merah dan serangan udara yang menyasar beberapa lokasi di Yaman,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi dikutip dari Anadolu Agency.

Kemenlu Saudi juga menyerukan agar menahan diri dan menghindari eskalasi mengingat apa yang disaksikan di kawasan ini.

Stasiun TV Al-Masirah yang terafiliasi dengan Houthi mengumumkan bahwa Ibu Kota Yaman Sanaa telah menjadi sasaran serangan AS dan Inggris pada Kamis (11/1/2024).

Meski Arab Saudi meminta agar semua pihak menahan diri, Houthi menegaskan tak akan menunda lagi respons atas serangan tersebut.

Pemimpin Houthi Ali Al-Qahoum  mengatakan saat ini pasukan Yaman tidak akan menunda lagi dan sudah siap merespons kapal perang AS dan Inggris di Laut Merah.

“Pasukan bersenjata Yaman akan merespons dengan kekuatan penuh terhadap kapal perang Amerika dan Inggris di Laut Tengah,” kata Al-Qahoum di media sosial X.

Baca Juga: Pilih Dialog dengan Demonstran daripada Gunakan Kekerasan, Eks Menteri Guatemala Ditangkap Polisi

“Apa yang akan terjadi adalah lebih besar lagi dengan melancarkan perang sengit di Laut Merah dan menargetkan situs dan pangkalan Amerika dan Inggris. Dan apa yang akan terjadi bakal lebih besar,” tambahnya.

 

Serangan yang menyasar Yaman itu terjadi tak lama setelah pemimpin Houthi, Abdul Malik Al-Houthi memperingatkan semua aksi militer terhadap negaranya bakal harus membayar mahal.

Menyiratkan bahwa setiap agresi AS tidak akan tanpa jawaban dari mereka.

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Anadolu Agency


TERBARU