Kim Jong-un Sebut Korea Selatan Musuh Utama: Bisa Kami Musnahkan
Kompas dunia | 11 Januari 2024, 07:30 WIBPYONGYANG, KOMPAS.TV - Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, menyebut negara tetangganya, Korea Selatan, sebagai "musuh utama kami."
Kim menyatakan pihaknya bisa "memusnahkan" Korea Selatan jika diprovokasi.
Hal tersebut disampaikan Kim Jong-un ketika berkunjung ke pabrik-pabrik munisi di Korea Utara pada pekan ini.
Putra Kim Jong-il itu menyebut sudah saatnya bagi Pyongyang untuk mendefinisikan Korea Selatan sebagai "negara yang paling memusuhi" Korea Utara.
Baca Juga: Kim Jong Un Ulang Tahun ke 40 Tidak Ada Perayaan, Hanya Kunjungan ke Peternakan Ayam dengan Putrinya
Kim menilai Seoul sejak dulu ingin melengserkan sistem sosialis yang diadopsi Korea Utara. Untuk menghadapi ancaman musuh, Kim Jong-un menyebut Korea Utara harus memperkuat senjata nuklir.
"Kami tidak akan ragu memusnahkan (Korea Selatan) dengan memobilisasi semua pasukan dan kekuatan yang kami miliki," kata Kim, seperti dilansir Associated Press, Rabu (10/1/2024).
Kim Jong-un diketahui meningkatkan retorika agresif terhadap Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) dalam beberapa tahun belakangan. Pemimpin Korea Utara itu juga meningkatkan uji coba persenjataan.
Pada Jumat (5/1) lalu, Korea Utara dilaporkan menembakkan artileri ke arah perbatasan perairan dengan Korea Selatan. Seoul pun merespons dengan menggelar latihan tembak langsung ke arah yang sama.
Kalangan pengamat menilai Kim Jong-un sengaja membuat retorikanya semakin agresif untuk meningkatkan daya tawar terhadap Korea Selatan dan AS.
Kedua negara itu akan menggelar pemilu pada 2024. Pyongyang diyakini ingin kelompok liberal yang berupaya melakukan rekonsiliasi dengan Korea Utara, menang dalam pemilu Korea Selatan pada April mendatang.
Kim Jong-un juga dinilai ingin Donald Trump memenangi pemilihan presiden AS pada November. Kim dan Trump telah bertemu tiga kali dalam rangkaian diplomasi nuklir dalam kurun 2018-2019.
Baca Juga: Kim Jong-Un Ogah Korea Utara dan Korea Selatan Bersatu Lagi: Sudah Jadi Dua Negara yang Bermusuhan
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Associated Press