Motif Penikaman Pemimpin Oposisi Korsel: Tak Ingin Korban Jadi Presiden
Kompas dunia | 10 Januari 2024, 17:29 WIBSEOUL, KOMPAS.TV - Pelaku penikaman pemimpin oposisi Korea Selatan, Lee Jae-myung dilaporkan melancarkan aksinya karena tak ingin korban menjadi presiden. Motif tersebut disampaikan Kepolisian Busan, Korea Selatan yang mengusut kasus ini, Rabu (10/1/2024).
Kepala Polisi Busan Woo Cheol-Mun mengaku pihaknya yakin bahwa tersangka beraksi sendiri ketika menyerang Lee di Busan pada 2 Januari lalu. Lee sendiri sempat dioperasi dan telah keluar dari rumah sakit per Rabu (10/1).
Woo menyampaikan bahwa pelaku ingin membunuh Lee Jae-myung untuk mencegahnya maju di Pilpres Korea Selatan. Pelaku disebut menuduh otoritas Korea Selatan gagal menghukum Lee atas dugaan korupsi.
Baca Juga: Penikaman Pemimpin Oposisi Korsel: Rumah Pelaku Digeledah, Dikenal Pendiam dan Jarang Bicara Politik
Woo menyebut pelaku meninggalkan catatan sepanjang halaman yang berisi motif seperti pengakuannya kepada polisi. Pelaku disebut membeli pisau pada April 2023 dan telah membuntuti agenda Lee sejak Juni 2023.
"Telah dianalisis bahwa keyakinan politik tersangka yang subjektif menyebabkan kejahatan ekstrem ini," kata Woo dikutip Associated Press.
Pelaku yang tidak diungkap identitasnya itu sempat dihadirkan dalam konferensi pers dan meminta maaf jika menyebabkan kekacauan.
Pelaku disebut menjadi anggota Partai Demokratik Korea Selatan, partai yang dipimpin Lee Jae-myung sebagai bagian dari plot penyerangan.
Sementara itu, partai berkuasa di Korea Selatan, Partai Kekuatan Rakyat menyatakan bahwa pelaku bukan anggotanya. Namun, media-media Korea Selatan melaporkan bahwa pria itu sebelumnya terafiliasi dengan politikus senior parpol tersebut.
Usai dipulangkan dari rumah sakit, Lee Jae-myung menyapa publik dan berharap bahwa serangan terhadapnya menjadi momentum menghentikan kebencian dan kekerasan bermotif politis.
"Rakyat yang terhormat, saya minta maaf telah membuat Anda semua khawatir dan saya ingin mengucapkan terima kasih. Rakyat kita telah menyelamatkan saya," kata Lee.
Lee Jae-myung dikenal sebagai kritikus vokal pemerintahan Yoon Suk-yeol. Dalam Pilpres Korea Selatan 2022 lalu, Lee kalah dengan margin tipis 0,7 persen dari Yoon yang kemudian menjadi presiden.
Baca Juga: Parlemen Korea Selatan Setujui RUU Larangan Industri Daging Anjing, Peternak Banding ke MK
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press