> >

Amerika Serikat Tolak Pernyataan Menteri Israel soal Pengusiran Warga Palestina dari Gaza

Kompas dunia | 3 Januari 2024, 13:02 WIB
Amerika Serikat hari Selasa, (2/1/2024) dengan tegas menolak pernyataan "tidak bertanggung jawab" dua menteri Israel soal pengusiran warga Palestina dari Gaza, mengatakan pernyataan terbaru dari Menteri Israel Bezalel Smotrich dan Itamar Ben Gvir yang mendorong pemindahan warga Palestina dari Gaza." (Sumber: Kemlu AS)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Dengan tegas pihak Amerika Serikat menolak pernyataan tidak bertanggung jawab dua menteri Israel yang mengusulkan pengusiran warga Palestina dari Gaza.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Matthew Miller menyatakan, Amerika Serikat menolak pernyataan terbaru dari Menteri Israel Bezalel Smotrich dan Itamar Ben Gvir.

Dua menteri ini mendorong pemindahan warga Palestina dari Gaza.

Miller menambahkan, retorika semacam itu bersifat memecah belah dan tidak bertanggung jawab.

Dalam akun resmi miliknya, Miller secara tegas menyatakan, tidak boleh ada pengusiran massal terhadap warga Palestina dari Gaza.

Pernyataan tersebut juga mengklarifikasi pemerintah AS telah diinformasikan oleh pemerintah Israel, termasuk oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, pernyataan semacam itu tidak mencerminkan kebijakan pemerintah Israel.

"Kami telah secara jelas, konsisten, dan tanpa keraguan menyatakan bahwa Gaza adalah tanah milik Palestina dan akan tetap demikian, dengan Hamas tidak lagi mengendalikan masa depannya dan tidak ada kelompok teroris yang dapat mengancam Israel," pernyataan itu menegaskan.

Baca Juga: Menteri Zionis Ekstrem Israel Mengulang Seruan Agar Warga Palestina Pergi Tinggalkan Gaza

Menteri keuangan Israel Bezalel Smotrich. Amerika Serikat hari Selasa, (2/1/2024) dengan tegas menolak pernyataan "tidak bertanggung jawab" dua menteri Israel soal pengusiran warga Palestina dari Gaza, mengatakan pernyataan terbaru dari Menteri Israel Bezalel Smotrich dan Itamar Ben Gvir yang mendorong pemindahan warga Palestina dari Gaza." (Sumber: Times of Israel)

"Itulah masa depan yang kami upayakan, demi kepentingan Israel dan Palestina, kawasan sekitarnya, dan dunia." kata Miller.

Tanggapan tersebut merespons komentar pejabat Israel garis keras, termasuk Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, yang mengusulkan emigrasi sukarela warga Palestina dari Gaza dan mengajak berbagai negara untuk membuka pintu bagi warga Palestina dari Gaza.

Tokoh senior dalam koalisi sayap kanan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, hari Minggu (31/12/2023) kembali mengungkapkan ide agar warga Palestina di Gaza melakukan emigrasi pergi dari Gaza agar orang Israel bisa membuat padang gurun berkembang.

Komentar dari Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, yang dikecualikan dari kabinet perang dan pembahasan pengaturan setelah perang di Gaza menggarisbawahi kekhawatiran dunia Arab bahwa Israel ingin mengusir rakyat Palestina dari tanah air mereka, mengulangi pengusiran massal rakyat Palestina tahun 1948.

"Yang perlu dilakukan di Jalur Gaza adalah mendorong emigrasi," kata Smotrich kepada Radio Angkatan Bersenjata.

"Jika ada 100.000 atau 200.000 orang Arab di Gaza dan bukan 2 juta orang Arab, seluruh pembahasan mengenai hari esok (usai perang selesai) akan benar-benar berbeda," kata Smotrich seperti laporan Anadolu, Senin (1/1/2024).

Baca Juga: Netanyahu Dikabarkan Larang Bos Intelijen Israel Bertemu Menhan Yoav Gallant, Zionis Mulai Retak?

Serangan Israel terhadap Jalur Gaza telah membunuh sangat banyak warga Palestina. 

Menurut otoritas kesehatan Gaza, setidaknya 22.185 warga Palestina tewas dan 57.035 lainnya terluka.

Pernyataan tersebut mencatat hampir 1.200 warga Israel diduga tewas dalam konflik ini.

Serangan berkepanjangan tersebut menghancurkan Gaza, dengan lebih dari 60% infrastrukturnya rusak atau hancur.

Situasi kemanusiaan sangat memprihatinkan, dengan hampir 2 juta penduduk terlantar di tengah kekurangan pangan, air bersih, dan obat-obatan.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Deni-Muliya

Sumber : Anadolu


TERBARU