65 Tahun Kerja Sama Indonesia Jepang, Perkuat Hubungan Kerja Sama Bilateral, ASEAN & Indo Pasifik
Kompas dunia | 2 Januari 2024, 23:45 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Tahun 2023 menjadi momen istimewa dalam sejarah hubungan Indonesia – Jepang yang telah mencapai usia ke-65 tahun. Tema peringatan persahabatan selama 65 tahun ini adalah "Satu Hati" atau "Kokoro Hitotsu Ni" dalam Bahasa Jepang, yang menjadi dasar kuat bagi peningkatan kerja sama di berbagai sektor.
Persahabatan ini tidak hanya terbatas pada tingkat pemerintahan, melainkan juga melibatkan berbagai lapisan masyarakat di kedua negara.
Dalam pernyataannya, Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang, Heri Akhmadi, menekankan bahwa persahabatan selama 65 tahun antara Indonesia dan Jepang telah mendorong kemajuan kedua bangsa melalui kerja sama yang luas di berbagai bidang. Ia juga menyoroti kepentingan untuk menjaga hubungan erat ini.
Baca Juga: Korban Jiwa Gempa Jepang 48 Orang, Picu Kebakaran dan Rusak Puluhan Ribu Rumah
“Indonesia bukan hanya sekedar mitra dalam kemajuan, melainkan juga harus menjadi mercusuar bagi pertumbuhan, perdamaian, dan stabilitas di kawasan. Dengan merangkul nilai-nilai bersama, merayakan ikatan budaya, dan memupuk persahabatan antara warga negara, upaya kolektif dapat mendorong kemajuan kedua bangsa ke tingkat yang lebih tinggi,” tegas Dubes Heri.
Dubes Heri menyatakan bahwa kerja sama yang sejati terwujud melalui hubungan antarwarga, melibatkan masyarakat kedua negara. Ia menambahkan bahwa kerja sama ini akan menjadi dasar yang kuat dan terukir dalam hati, membentuk pemahaman bersama antara masyarakat kedua negara.
Selain itu, Dubes Heri juga menyatakan bahwa perjalanan dan kedekatan erat antara Indonesia dan Jepang selama 65 tahun merupakan bukti kuat hubungan yang terus berkembang antar masyarakat kedua negara. Menurutnya, hal ini sejalan dengan menguatnya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Jepang.
“Melalui kolaborasi, pemahaman dan komitmen terhadap nilai-nilai bersama, kita dapat memastikan bahwa persahabatan Indonesia dan Jepang terus berkembang menjadi pembawa harapan, pertumbuhan dan persatuan bagi kawasan,” kata Dubes Heri.
Dubes Heri menambahkan bahwa peringatan 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang tidak hanya merayakan masa lalu, tetapi juga mempersiapkan masa depan. Kedua bangsa diharapkan dapat bersatu dalam kuatnya pilar kemajuan dan saling menghormati dalam kedekatan konsep Satu Hati.
“Pada 2045 mendatang, Indonesia genap berusia 100 tahun alias satu abad. Pada tahun tersebut, ditargetkan Indonesia sudah menjadi negara maju, modern, dan sejajar dengan negara-negara adidaya di dunia. Hal ini tentunya paralel dengan persiapan 70 tahun hubungan Indonesia – Jepang pada tahun 2028 mendatang." jelasnya.
Selain itu, Dubes Heri juga beroptimis di usia ke-70 tahun hubungan Indonesia – Jepang, kerja sama kedua negara tersebut lebih meningkat. Tidak hanya antar pemerintah tetapi juga antar masyarakat kedua negara.
Selain itu ia juga menambahkan bahwa peringatan 65 tahun ini juga menjadi bukti dari persahabatan yang langgeng dan potensi pencapaian yang lebih besar di masa yang akan datang
Pada tahun 2023, peran kepemimpinan Indonesia sebagai Ketua ASEAN dan Jepang sebagai pemimpin G7 menjadi sorotan. Tidak hanya itu, tahun tersebut juga menjadi perayaan 50 tahun hubungan antara ASEAN dan Jepang. Kedua entitas ini memiliki pengaruh besar dalam politik dan ekonomi global.
Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) untuk merayakan 50 Tahun Hubungan Persahabatan dan Kerja Sama ASEAN-Jepang di Tokyo, Minggu, (17/12/2023), Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa ASEAN dan Jepang telah sepakat pada visi bersama dan rencana implementasi kemitraan ke depan.
Selain KTT peringatan 50 tahun kerja sama dan persahabatan ASEAN-Jepang, Presiden juga menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Asia Zero Emission Community (AZEC) di Tokyo, Senin, (18/12/2023).
Capaian prioritas politik luar negeri Indonesia dari KBRI Tokyo sepanjang tahun 2023 disajikan dengan pendekatan prioritas kebijakan luar negeri Indonesia 2019–2024, sesuai Formula 4+1 Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Baca Juga: Skuad Jepang di Piala Asia 2023: Hanya 6 Pemain yang Bermain di Klub Luar Eropa
Fokusnya meliputi diplomasi ekonomi, diplomasi pelindungan, diplomasi kedaulatan dan kebangsaan, serta peran Indonesia di tingkat regional dan global. Tambahan satu prioritas adalah peningkatan infrastruktur diplomasi.
1. Diplomasi Ekonomi
Dalam bidang Diplomasi Ekonomi, pada penghujung peringatan 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang, kinerja perdagangan kedua negara periode Januari hingga Oktober 2023 terpantau stabil. Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan USD 3,5 miliar, dengan total perdagangan mencapai USD 31,5 miliar.
Kondisi surplus ini didorong oleh peningkatan ekspor Migas Indonesia sebesar 25% dibanding periode yang sama tahun 2022, serta ekspor manufaktur di sektor bahan baku nabati, tembakau, apparel, spare part kendaraan, dan nikel.
Meskipun nilai perdagangan ini mengalami penurunan dibanding tahun 2022, namun kondisi ini berhasil melampaui catatan nilai perdagangan sebelum pandemi Covid tahun 2019, dimana surplus perdagangan Indonesia hanya tercatat USD 300 juta dengan total perdagangan USD 31,7 miliar.
Jepang tetap menjadi salah satu investor terbesar di Indonesia, menempati urutan keempat untuk Q1 – Q3 tahun 2023.
Realisasi investasi Jepang selama lima tahun terakhir (2019 – 2023 Q3) mencapai 16,1 miliar dolar AS, dengan lima sektor utama investasi meliputi; Industri Otomotif dan Transportasi, Industri Logam, Industri Kimia dan Farmasi, Perumahan, Kawasan Industri, dan Gedung Perkantoran, serta Industri Permesinan.
Sehubungan dengan IJEPA (Indonesia Japan Economic Partnership Agreement), dalam pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Fumio Kishida di sela-sela KTT Perayaan 50 tahun ASEAN-Jepang di Tokyo, keduanya menyambut baik penyelesaian perundingan substantif Protokol Perubahan IJEPA.
Dokumen ini diharapkan ditandatangani pada kuartal pertama 2024 dan diimplementasikan setelah proses ratifikasi di parlemen.
IJEPA membawa sejumlah manfaat bagi Indonesia, antara lain perbaikan akses pasar di Jepang, termasuk eliminasi tarif produk perikanan olahan.
Manfaat lainnya meliputi perluasan akses pasar perbankan serta kerja sama dengan New MIDEC (Manufacturing Industrial Development Center), yang dapat mendukung industri Indonesia sebagai basis produksi kawasan.
Sementara itu, dalam forum KTT Asia Zero Emission Community/AZEC di Tokyo, Senin, (18/12/2023), Presiden Joko Widodo menekankan bahwa AZEC dapat mendukung penguatan upaya dekarbonisasi.
KTT AZEC menghasilkan Leaders’ Joint Statement yang mencakup komitmen memenuhi Paris Agreement sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan ketahanan energi, dengan pendekatan tailor-made menuju dekarbonisasi.
Dalam Joint Statement juga mengakui berbagai teknologi dan inovasi, termasuk proyek Carbon Capture Storage (CCS) dan carbon capture utilization storage (CCUS), pemanfaatan LNG sebagai transition fuel, promosi elektrifikasi, dekarbonisasi sektor transportasi, serta pentingnya scale-up pendanaan transisi melalui AZEC, termasuk promosi implementasi perdagangan karbon di kawasan.
Bagi Indonesia, kesepakatan yang dicapai dalam KTT AZEC ini ikut mencerminkan dukungan terhadap pandangan Indonesia yang konsisten mendorong pengakuan berbagai jalur dan teknologi untuk menuju transisi energi.
Hal ini juga menegaskan pentingnya meningkatkan mekanisme pendanaan untuk menutup kesenjangan pembiayaan di negara berkembang, serta perlunya pengembangan aksesibilitas dan keterjangkauan rantai pasok energi di kawasan.
Dalam KTT AZEC 2023, terdapat 69 kerja sama transisi energi, di mana 24 di antaranya merupakan proyek transisi energi untuk Indonesia atau antara perusahaan Indonesia dengan perusahaan Jepang. Beberapa mitra termasuk PLN, PPT Energy Trading Co Ltd, dan Pupuk Indonesia.
Kesepakatan ini menjadi tambahan dari 12 Memorandum of Understanding (MoU) yang diakui pada pertemuan AZEC Ministerial Meeting pada Maret 2023. Bidang kerja sama mencakup pelatihan untuk mempromosikan transisi energi, waste to energy, dekarbonisasi, pengembangan transmisi listrik, geothermal, green ammonia, dan lainnya.
Kerja sama Indonesia dan Jepang di bidang infrastruktur untuk proyek IKN menjadi perhatian bersama kedua negara.
Di sela-sela rangkaian agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Hiroshima, Minggu, (21/5/2023), lima Memorandum of Understanding (MoU) ditandatangani oleh Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dengan badan dan perusahaan Jepang.
Selain itu, ada 24 Letter of Intent (LoI) yang diserahkan oleh perusahaan Jepang kepada OIKN di hadapan Presiden Joko Widodo.
Kunjungan Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako pada 17-23 Juni 2023 ke Indonesia menjadi momen bersejarah yang menunjukkan kedalaman persahabatan kedua negara dan keakraban interaksi antar masyarakat. Kaisar, antara lain, mengunjungi Depo Moda Raya Terpadu (MRT) Lebak Bulus Jakarta.
Proyek MRT ini, menurut Dubes Heri, memberikan manfaat tidak hanya untuk transportasi Jakarta tetapi juga menjadi simbol budaya dan persahabatan antara Indonesia dan Jepang.
“Kunjungan ini simbol dedikasi terhadap kemajuan kedua bangsa. Selama 4 tahun MRT beroperasi tidak hanya zero accident tetapi juga merupakan ikon budaya dan persahabatan Indonesia dan Jepang." jelas Dubes Heri.
Selain itu, Dubes Heri juga menegaskan agar masyarakat Indonesia dapat meniru budaya disiplin, bersih, dan perawatan yang detail merupakan ciri khas Jepang. Ia juga berharap agar MRT tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga membangun masyarakatnya.
Pembangunan infrastruktur tetap menjadi salah satu skala prioritas dalam kerja sama Indonesia – Jepang.
Dalam pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Kishida di sela-sela KTT ASEAN 2023, pada Sabtu (16/12/2023), Jepang berkomitmen melanjutkan pendanaan perluasan proyek Mass Rapid Transit (MRT) jalur timur barat Jakarta yang rencananya akan dimulai pembangunannya pada Agustus 2024.
Presiden Jokowi dalam pertemuan itu juga mendorong Jepang agar pembangunan jalur utara–selatan fase 2A dan 2B dapat selesai tepat waktu.
Sektor ketenagakerjaan mengalami pertumbuhan pesat pada tahun 2023. Sebelum Covid-19, jumlah warga negara Indonesia yang bekerja di Jepang sekitar 35 ribu orang, mayoritas sebagai peserta magang.
Namun, belum genap setahun setelah dibukanya kembali Jepang pasca pandemi, jumlah pekerja migran dan peserta magang Indonesia di Jepang telah melampaui 90 ribu orang.
Hingga Juni 2023, dari jumlah tersebut, sekitar 25 ribu di antaranya merupakan pekerja berketerampilan khusus atau specified skilled worker (SSW).
Pada tahun ini, Pemerintah Indonesia dan Jepang juga telah sepakat mengenai penempatan PMI SSW dengan skema private-to-private. Proses penempatan dan pelindungan PMI diharapkan meningkat dan terjamin melalui keterlibatan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) dan Japan Employment Placement Service Provider (JEPSP).
Sehubungan dengan rencana Pemerintah Jepang untuk menghapus program pemagangan/TITP dan menggantikannya dengan program baru yang sejalan dengan program SSW, Indonesia diharapkan dapat menempatkan lebih banyak pekerja terampil di Jepang.
Dari 12 bidang kerja dalam SSW, Indonesia menjadi salah satu negara pengirim utama untuk bidang caregiver, industri manufaktur terkait permesinan, kelistrikan dan elektronik, pertanian, industri produk makanan dan minuman, serta perikanan.
Dalam kerja sama pertanian, Pemerintah Indonesia berhasil membina dan mengawasi ekspor komoditas kopi ke Jepang. Pada September 2023, Kementerian Kesehatan, Ketenagakerjaan, dan Kesejahteraan Jepang menghapus Indonesia dari daftar Inspection Order.
Pengawasan terhadap Komoditas Kopi Indonesia kini dilakukan melalui inspeksi monitoring rutin, di mana hanya 30% pengiriman dari Indonesia yang akan diperiksa keamanan pangan terkait kandungan residu bahan kimia yang diatur oleh Pemerintah Jepang. Importir tidak lagi dikenakan biaya inspeksi tersebut.
Penunjukkan Indonesia yang diwakili oleh Atase Kehutanan KBRI Tokyo sebagai Juru Bicara Resmi Kaukus Produsen di International Tropical Timber Organization (ITTO) periode 2024 – 2026 adalah sebuah capaian signifikan dalam diplomasi sektor kehutanan.
Posisi ini memiliki strategi yang kuat untuk memperjuangkan kepentingan negara produsen, termasuk Indonesia, terutama dalam menghadapi isu EUDR dan regulasi negara konsumen lainnya.
Tugas dari Juru Bicara Resmi melibatkan komunikasi intensif dengan Sekretariat ITTO di Yokohama, Jepang, serta membangun hubungan dengan pemerintah Jepang, yang telah menjadi salah satu pendukung utama ITTO dari kaukus konsumen.
Sektor Pariwisata mengalami perkembangan menarik, dengan tren sebelum Covid-19 menunjukkan peningkatan jumlah wisatawan Indonesia ke Jepang lebih pesat daripada turis Jepang ke Indonesia.
Meskipun demikian, jumlah turis Jepang yang berkunjung ke Indonesia sepanjang 2023 juga sangat besar dan mengalami pertumbuhan kembali setelah masa pandemi.
Jepang merupakan salah satu sumber wisatawan mancanegara untuk Indonesia, terutama di wilayah Bali. Data Badan Pusat Statistik mencatat sebelum pandemi pada 2019, kunjungan wisatawan Jepang ke Indonesia mencapai 519.623 orang.
Saat pandemi pada 2021, kunjungan wisatawan Jepang hanya mencapai 5.952 orang. Hingga bulan Oktober 2023, total jumlah warga negara Jepang yang berlibur ke Indonesia mencapai 193.598 orang, menunjukkan adanya pemulihan signifikan setelah masa pandemi.
Dalam upaya menggairahkan pariwisata ke Indonesia pada tahun 2023, Garuda Indonesia membuka penerbangan langsung dari Tokyo ke Denpasar, dan juga menambah penerbangan yang transit di Manado.
Langkah ini diharapkan dapat terus meningkatkan jumlah wisatawan, karena sektor pariwisata memiliki peran penting dalam mendukung perputaran ekonomi, terutama di kalangan pelaku bisnis wisata menengah ke bawah.
2. Diplomasi Pelindungan
Pelindungan Warga Negara Indonesia di Jepang tetap menjadi prioritas utama bagi KBRI Tokyo. Pelibatan kelompok masyarakat Indonesia di seluruh Jepang memberikan kontribusi yang besar dalam memudahkan KBRI dalam menjangkau seluruh warga Indonesia yang tersebar di berbagai prefektur di Jepang.
Perlu diketahui, berdasarkan data Imigrasi Jepang per Desember 2022, jumlah masyarakat Indonesia yang bermukim di Jepang mencapai 98.865 jiwa. Diperkirakan pada pertengahan tahun ini, angka tersebut meningkat menjadi sekitar 122.148 jiwa.
Pada tahun 2023, KBRI Tokyo telah berhasil memfasilitasi setidaknya 5.000 orang delegasi dari Indonesia, termasuk kunjungan Presiden dan Wakil Presiden, Menteri, DPR, DPRD, DPD, Pemda, Universitas, dan entitas lainnya.
Sepanjang tahun ini, KBRI Tokyo telah berhasil menyelesaikan sekitar 12 kasus pelindungan WNI, termasuk kasus pembunuhan, kasus narkoba, dan kasus penipuan.
Dengan peningkatan jumlah WNI di Jepang, tantangan yang dihadapi juga semakin kompleks, termasuk permasalahan yang dihadapi oleh peserta magang di Jepang seperti kekerasan di tempat kerja dan masalah lainnya. KBRI terus berupaya untuk memberikan perlindungan dan bantuan kepada WNI yang membutuhkan.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada publik, KBRI Tokyo telah memulai memberikan pelayanan kekonsuleran dan layanan lainnya di Gedung Baru sejak Senin, (4/12/2023), yang beralamat di 5-2-9 Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo.
Baca Juga: Jokowi Sebut KTT ASEAN-Jepang Sepakat Dorong Gencatan Senjata Permanen di Palestina
3. Diplomasi Kedaulatan dan Kebangsaan
Di tengah peringatan 65 tahun hubungan Indonesia-Jepang, kedua negara sepakat meningkatkan status kemitraan menjadi mitra strategis komprehensif.
Kesepakatan ini diumumkan melalui pernyataan pers bersama oleh Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Fumio Kishida dalam pertemuan bilateral di sela-sela KTT ke-43 ASEAN di Jakarta pada Kamis, (7/9/2023).
Peringatan 65 tahun hubungan Indonesia-Jepang di tahun 2023 ditandai dengan saling kunjung tingkat tinggi dari kedua negara, menjadi indikator kuatnya hubungan bilateral.
Kunjungan Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako pada 17 – 23 Juni 2023 ke Indonesia menjadi momen penting yang menegaskan kedalaman persahabatan antara kedua negara.
Kunjungan Kaisar untuk kali pertama sejak dinobatkan menjadi Kaisar ke-126 Jepang pada 2019 ini, di antaranya adalah bertemu dengan Presiden Jokowi dan Depo MRT Lebak Bulus dan Candi Borobudur.
Momen ini memperkuat hubungan antara kedua negara dan menunjukkan rasa hormat terhadap warisan budaya serta pembangunan modern di Indonesia.
Prioritas utama saat ini menurut Presiden Joko Widodo adalah menentukan arah kerja sama konkret yang mampu memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. Fokus pada implementasi kerja sama yang nyata untuk meningkatkan kesejahteraan dan memberikan dampak positif bagi penduduk menjadi tujuan utama.
“Saya senang Indonesia dan Jepang telah sepakat untuk tingkatkan status kemitraan menjadi mitra strategis komprehensif. Ini adalah tugas kita untuk berikan arah prioritas kerja sama kita, sehingga mampu berikan manfaat nyata bagi masyarakat dan berkontribusi bagi stabilitas dan perdamaian,” lanjutnya,” ujar Presiden Joko Widodo.
Pada tahun 2023, Indonesia dan Jepang sepakat untuk memperkuat kerja sama antar Parlemen. Kesepakatan ini diumumkan setelah pertemuan bilateral antara Ketua DPR RI, Puan Maharani, dan Perdana Menteri Fumio Kishida pada Selasa, 10 Oktober 2023.
Dalam pertemuan tersebut, keduanya menegaskan komitmen untuk memperkuat hubungan kerja sama Indonesia-Jepang, dengan melibatkan peran yang lebih besar dari kedua parlemen.
"Dengan ditopang hubungan parlemen yang kuat dan bersahabat, ke depannya kita inginkan persahabatan Indonesia dan Jepang menjadi lebih erat dan saling menguntungkan bagi rakyat kedua negara. DPR RI siap bekerja sama dengan Parlemen Jepang untuk mendukung pemerintah kedua negara melakukan kerja sama yang inklusif dan menguntungkan rakyat (people-oriented relations)," ujar Puan Maharani.
Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perayaan 50 Tahun Hubungan Persahabatan dan Kerja Sama ASEAN-Jepang di Tokyo pada Minggu, (17/12/2023), Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menandatangani kesepakatan penawaran hibah dari Jepang senilai 9,05 miliar yen atau sekitar 63,7 juta dolar AS.
Hibah tersebut akan digunakan untuk mendanai rencana peningkatan kemampuan keamanan maritim Indonesia, termasuk pembangunan kapal patroli maritim skala besar buatan Jepang.
Jepang turut berpartisipasi dalam latihan militer multilateral dan multipasukan Super Garuda Shield 2023 yang berlangsung pada Kamis, (31/8/2023), di Jawa Timur.
Latihan ini melibatkan negara-negara lain seperti Australia, Perancis, Singapura, Inggris, dan Amerika Serikat, serta diikuti oleh sekitar 5000 prajurit, dengan dua belas negara lain mengirimkan pengamat.
Latihan multinasional ini mencerminkan kesatuan pandangan untuk menciptakan Kawasan Indo – Pasifik yang bebas, terbuka, stabil, aman, dan lebih damai.
Baca Juga: [FULL] Keterangan Jokowi dan PM Jepang di KTT ASEAN-Jepang, Singgung Sikap soal Gaza
4. Peran Indonesia di Kawasan dan Global
Pada tahun 2023, kepemimpinan Indonesia dalam ASEAN bertepatan dengan peringatan 50 tahun kerja sama antara ASEAN dan Jepang.
Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Peringatan 50 Tahun Hubungan Persahabatan dan Kerja Sama ASEAN – Jepang di Tokyo pada Minggu, (17/12/2023), Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Kishida Fumio menyelenggarakan konferensi pers bersama.
Kedua pemimpin negara tersebut menyetujui beberapa hal, termasuk penguatan kemitraan saling menguntungkan dan kerja sama untuk perdamaian serta stabilitas di kawasan Indo – Pasifik, terutama dalam konteks keamanan maritim.
Kedua kepala negara juga mengajukan wacana tentang peningkatan keamanan ekonomi dan ketahanan rantai pasokan yang lebih kuat di wilayah tersebut, serta mendukung mobilitas warga negara antar negara.
Pemimpin tersebut menekankan pentingnya menghormati kedaulatan dan integritas wilayah, menyelesaikan perbedaan atau perselisihan secara damai, dan menolak ancaman atau penggunaan kekerasan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyoroti bahwa stabilitas dan perdamaian merupakan elemen krusial bagi kemakmuran pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN, Kamis, (7/9/2023) di Jakarta. Beliau menegaskan pentingnya ASEAN dalam mengelola perbedaan dan menghindari terjerumus dalam rivalitas yang dapat merugikan.
Di bawah kepemimpinan Indonesia, ASEAN juga menetapkan mekanisme troika, melibatkan ketua ASEAN terdahulu, saat ini, dan tahun depan, untuk memastikan kelangsungan penanganan isu Myanmar.
Selain itu, ASEAN mengecam peningkatan tindakan kekerasan di Myanmar dan menegaskan bahwa lima poin konsensus tetap menjadi landasan utama ASEAN dalam mendukung penyelesaian krisis politik di negara tersebut.
Selama masa kepemimpinan Indonesia, pilar-pilar yang mendukung ASEAN untuk menjadi pusat pertumbuhan kawasan sepenuhnya diperkuat.
KTT ke-43 ASEAN mencapai beberapa hasil signifikan, termasuk pendirian ekosistem kendaraan listrik ASEAN, Digital Economy Framework Agreement (DEFA), peningkatan ketahanan energi, implementasi Chiang Mai Initiatives dan Local Currency Transaction (LCT), ketahanan pangan, ASEAN Outlook on Indo-Pacific, dan keterlibatan dalam investasi melalui ASEAN Indo-Pacific Forum.
Baca Juga: Jokowi Sebut KTT ASEAN-Jepang Sepakat Dorong Gencatan Senjata Permanen di Palestina
5. Penguatan Hubungan Antar Masyarakat
Tahun 2023 menjadi momentum penting di mana KBRI Tokyo terus mempromosikan kolaborasi kerja sama antara masyarakat Indonesia dan Jepang, sejalan dengan peringatan 65 tahun hubungan diplomatik kedua negara.
Sejak tahun 2022, KBRI Tokyo telah aktif menyelenggarakan kegiatan Indonesia Friendship Day (IFD), yang berkembang menjadi Indonesia – Japan Friendship Day (IJFD) pada tahun 2023.
Menurut Dubes Heri, IJFD meliputi promosi terpadu perdagangan, pariwisata, dan investasi yang dikemas dalam promosi seni dan budaya Indonesia. Selain itu, kelompok masyarakat Indonesia dan warga Jepang di 14 kota besar di Jepang juga ikut bekerja sama dalam pergelaran kegiatan ini.
"Promosi terpadu ini dirangkai dengan pelayanan kekonsuleran, termasuk pula layanan konsultasi keuangan dan pendidikan. Seiring pula dengan kegiatan business meeting ataupun business matching pengusaha kedua negara" Terang Dubes Heri
Selain itu, Dubes Heri juga memastikan bahwa IJDF dapat menjadi medium untuk menciptakan saling pengertian antara kedua bangsa, serta penguatan kedekatan hubungan individu antara Indonesia dan Jepang.
Puncak perayaan dalam rangka memperingati 65 tahun hubungan Indonesia – Jepang adalah penyelenggaraan Indonesia-Japan Friendship Festival (IJFF) oleh KBRI Tokyo dan komunitas Indonesia – Jepang.
Festival ini berlangsung pada 14 – 15 Oktober 2023 di Yoyogi Park, Tokyo, Jepang, dengan partisipasi lebih dari 50.000 pengunjung.
Dari Januari hingga September 2023, KBRI Tokyo telah memberikan dukungan untuk lebih dari 20 kegiatan festival yang diinisiasi secara mandiri oleh berbagai kelompok masyarakat Indonesia dan Jepang.
Kegiatan ini melibatkan promosi seni budaya Indonesia, menampilkan seni tradisional seperti tarian, pertunjukan wayang kulit, dan pergelaran alat musik tradisional Indonesia seperti gamelan.
“Kami juga mendukung kegiatan pengenalan alat musik tradisional Indonesia dengan mendatangkan pengajar dari Indonesia. seperti pembelajaran Angklung dari Keluarga Besar Bumi Siliwangi UPI Bandung untuk warga Jepang penyandang disabilitas di Universitas Gifu,” jelas Dubes Heri.
Dubes Heri menekankan bahwa hubungan antar individu yang erat diharapkan dapat memajukan inisiatif pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia, mendorong kegiatan ekonomi, mendukung pertukaran budaya, serta mempromosikan destinasi pariwisata.
Selain itu, hubungan Indonesia – Jepang juga sangat dipengaruhi oleh kehadiran diaspora Indonesia di Jepang. Peran diaspora Indonesia memiliki signifikansi penting sebagai mitra diplomasi Indonesia di Jepang, yang turut berkontribusi dalam kegiatan KBRI Tokyo sebagai perwakilan Pemerintah Indonesia di negeri tersebut.
Penulis : Almarani Anantar Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV