> >

Israel Klaim Hadapi Perang Multi-Front, Potensi Eskalasi Regional Mencuat

Kompas dunia | 27 Desember 2023, 10:42 WIB
Sebuah konvoi kendaraan tempur lapis baja Israel terlihat di dekat perbatasan Israel-Gaza, Senin (25/12/2023). (Sumber: Leo Correa/Associated Press)

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengeklaim pihaknya sedang menghadapi "perang multi-front" menyusul operasi militer di Jalur Gaza.

Pernyataan Gallant tersebut memunculkan kekhawatiran terjadinya eskalasi di Timur Tengah yang dipicu serangan Israel ke Gaza.

Hal tersebut disampaikan Gallant ketika berbicara di parlemen Israel, Selasa (26/12/2023). Menurutnya, Israel saat ini diserang dari tujuh front.

Kata Gallant, Israel sedang "diserang dari tujuh palagan: Gaza, Lebanon, Suriah, Yudea dan Samaria (Tepi Barat), Irak, Yaman, dan Iran."

Baca Juga: Terungkap, Horor Pembantaian Israel di Sekolah di Gaza Utara: Anak-Anak dan Bayi Dieksekusi Brutal

"Kita telah merespons dan mengambil tindakan di enam dari tujuh palagan tersebut," kata Gallant, dikutip The Guardian.

Akan tetapi, ia itu tidak merinci tindakan apa yang dimaksudnya.

Sejak meluncurkan serangan ke Jalur Gaza pada 7 Oktober lalu, militer Israel turut terlibat baku tembak dengan kelompok Hizbullah di Lebanon.

Pemberontak Houthi di Yaman pun berusaha menyerang Israel dan menyasar kapal-kapal tujuan Israel yang melintas di Laut Merah. Mereka menyatakan akan terus menyerang kapal-kapal tujuan Israel hingga bantuan kemanusiaan diizinkan masuk ke Gaza.

Pada Selasa (26/12), militer Mesir menembak jatuh sebuah drone di dekat Dahab, pesisir Laut Merah. Pemilik drone tersebut belum bisa dipastikan, tetapi diyakini milik Houthi.

Pada hari yang sama, Israel melakukan serangan udara ke Suriah dan membunuh seorang jenderal Iran. Teheran telah menjanjikan pembalasan atas serangan tersebut, tetapi tidak merinci tindakan apa yang akan dilakukan.

Selain itu, instalasi-instalasi militer Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah juga beberapa kali diserang oleh milisi yang terafiliasi Iran.

AS kemudian mengebom tiga situs yang disebut terkait kelompok Kata'ib Hizbullah di Irak.

Baca Juga: Hanan Ashrawi, Kisah Juru Runding PLO dan Derita Natal di Pengungsian Palestina

Dilansir Al Jazeera, jumlah korban tewas dalam serangan Israel ke Gaza sejak 7 Oktober lalu telah mencapai sedikitnya 20.674 orang per 26 Desember 2023 pukul 13.00 WIB.

Dari jumlah tersebut, 8.200 orang adalah anak-anak dan 6.200 orang adalah perempuan. Sementara korban luka mencapai sedikitnya 54.536 orang. Sebanyak 7.000 orang lebih dinyatakan hilang.

Sementara di Tepi Barat, wilayah Palestina lainnya yang juga diduduki Israel sejak 1967, korban tewas akibat serangan Israel mencapai sedikitnya 303 orang termasuk 76 anak-anak.

Sementara Israel mengeklaim sebanyak 1.139 orang tewas saat Hamas menyerang wilayahnya pada 7 Oktober lalu.

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : The Guardian, Al Jazeera


TERBARU