Biden Yakinkan Netanyahu Dirinya Tak Minta Gencatan Senjata usai Dewan Keamanan Loloskan Resolusi
Kompas dunia | 24 Desember 2023, 12:30 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meyakinkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa dirinya tak meminta gencatan senjata di Gaza.
Hal tersebut diungkapkan Biden saat berbicara melalui telepon dengan Netanyahu, Sabtu (23/12/2023).
“Saya melakukan pembicaraan panjang hari ini (Sabtu), dan itu adalah pembicaraan pribadi,” kata Biden, dikutip dari Al-Jazeera.
Baca Juga: Israel Dituduh Eksekusi Mati Puluhan Lansia di Gaza, Langgar Hukum Internasional
“Saya tak meminta dilakukannya gencatan senjata,” sambung pemimpin negara adidaya itu.
Gedung Putih mengungkapkan, Biden dan Netanyahu membicarakan mengenai kampanye militer di Gaza, termasuk tujuan dan penahapannya.
Meski begitu, Biden menegaskan pentingnya perlindungan terhadap warga sipil, termasuk mereka yang mendukung operasi bantuan kemanusiaan.
Selain itu, pentingnya mengizinkan warga sipil pindah ke tempat yang aman dari serangan yang berlangsung.
“Para pemimpin membicarakan pentingnya untuk mengamankan semua sandera yang tersisa,” katanya.
Panggilan telepon antara Biden dan Netanyahu dilakukan setelah Dewan Keamanan (DK) PBB meloloskan resolusi agar bantuan keamanan diizinkan masuk ke Gaza.
Baca Juga: Rumah Sakit Indonesia Dijadikan Markas Militer Tentara Israel, Wapres: Itu Melanggar Aturan!
Namun resolusi tersebut tidak menyerukan gencatan senjata, atau penundaan pertempuran selama sepekan.
Resolusi yang menuntut pengiriman bantuan ke Gaza segera, aman dan tanpa hambatan dalam skala besar, disahkan setelah para anggota DK PBB berselisih selama berhari-hari, mengenai kata-kata dalam pernyataan tersebut.
Sejumlah ketentuan dalam resolusi tersebut juga dilunakkan atas desakan Washington.
Sementara Israel kembali memaksa ribuan warga Palestina di bagian tengah Gaza, untuk pindah.
Juru bicara angkatan darat Israel, Avichay Adraee, Jumat (22/12/2023), meminta warga di kamp pengungsi Bureij dan daerah-daerah lainnya di bagian tengah Gaza untuk mengosongkan rumah-rumah mereka dan pergi ke Deir el-Balah di bagian selatan.
Padahal, Deir el-Balah, seperti wilayah lainnya di selatan Gaza, terus dibombardir Israel dengan artileri dan serangan udara.
Deir el-Balah saat ini sudah dipadati ratusan ribu warga yang mengungsi dari wilayah timur dan utara Gaza, termasuk Kota Gaza.
Menurut PBB, bombardir Israel telah memaksa 1,9 juta warga Palestina di Gaza mengungsi. Angka tersebut mencapai 85 persen dari total penduduk Gaza, wilayah Palestina yang telah diduduki Israel sejak 1967 dan diblokade sejak 2007.
Organisasi bantuan internasional, Oxfam, Jumat, mengatakan 90 persen dari sekitar 2,3 juta penduduk Gaza mengalami kelaparan akut. Ancaman kelaparan pun meningkat setiap hari.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Al-Jazeera