> >

Israel Jatuhkan Ratusan Bom Berkekuatan Besar ke Gaza di Awal Perang, Terburuk Sejak Perang Vietnam

Kompas dunia | 23 Desember 2023, 08:43 WIB
Ledakan yang disebabkan bom yang dijatuhkan Israel ke Gaza pada 7 Oktober 2023. (Sumber: AP Photo/Hatem Moussa)

GAZA, KOMPAS.TV - Israel te menjatuhkan ratusan bom berkekuatan besar ke Gaza di awal perang. Apa yang dilakukan Israel itu menjadi yang terburuk sejak perang Vietnam.

Hal tersebut diungkapkan oleh para pengamat dan analis atas jalannya perang di Gaza.

Pada bulan pertama perang di Gaza, Israel dilaporkan telah menjatuhkan bom berkekuatan 2.000 pon, yang mampu membunuh dan melukai manusia dari jarak 300 meter.

Baca Juga: Dewan Keamanan PBB Setujui Resolusi Bantuan ke Gaza Namun Tanpa Desakan Penghentian Pertempuran

Berdasarkan gambaran satelit pada hari-hari pertama perang terungkap munculnya 500 lubang dengan diameter lebih dari 12 meter.

Itu konsisten dengan apa yang ditinggalkan oleh bom sebesar 2.000 pon.

Bom tersebut empat kali lebih berat dari bom terbesar yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) ke ISIS di Mosul, Irak.

Ahli persenjataan dan perang menyalahkan penggunaan berlebihan dari amunisi berat seperti bom berkekuatan 2.000 pon atas meningkatnya jumlah kematian warga Palestina di Gaza.

Populasi di Gaza sangatlah padat dibandingkan tempat di bumi manapun, jadi penggunaan amunisi berat memberikan efek mendalam.

“Penggunaan bom 2.000 pon di area populasi padat seperti Gaza berarti akan memerlukan beberapa dekade bagi komunitas untuk pulih,” kata John Chappel, Advokasi dan Rekan Hukum di CIVIC, kelompok yang berbasis di DC yang fokus pada meminimalkan kerugian sipil dalam konflik, dikutip dari CNN, Jumat (22/12/2023).

Israel berada dalam tekanan internasional atas skala kehancuran di Gaza.

Bahkan Presiden AS Joe Biden, yang merupakan sekutu terbesarnya menuduh Israel melakukan pengeboman sembarangan di Gaza.

Namun, Israel membela diri dan berargumen bahwa amunisi berat itu sangat perlu untuk menghancurkan Hamas.

Mereka juga mengeklaim bahwa Israel melakukan segalanya untuk meminimalisir korban warga sipil.

Meski begitu, menurut para ahli bom seberat 2.000 pon biasanya jarang digunakan oleh militer Barat, karena potensi dampaknya terhadap wilayah padat penduduk seperti di Gaza.

Hukum kemanusiaan internasional melarang pengeboman tanpa pandang bulu.

Mantan analis intelijen pertahanan AS dan mantan penyelidik kejahatan perang PBB, Marc Garlasco, mengatakan kepadatan pemboman Israel pada bulan pertama di Gaza, dan tak pernah terlihat lagi sejak perang Vietnam.

Baca Juga: Pasukan Prancis Terakhir Tinggalkan Niger saat Kawasan Sahel Afrika Hapus Pengaruh Bekas Penjajahnya

“Anda harus mundur ke Perang Vitenam untuk membuat perbandingan,” kata Galasco.

“Bahkan dalam kedua perang Irak, tak pernah sepadat itu,” ujarnya.

Amunisi berat, yang sebagian besar diproduksi oleh AS itu dapat menyebabkan banyak korban jiwa.

Selain itu juga memiliki radius fragmentasi yang mematikan, atau area yang rentan terhadap cedera atau kematian di sekitar sasaran, hingga 365 meter atau setara 58 lapangan sepak bola.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : CNN


TERBARU