Adik Kim Jong-Un Serang PBB: Kami Hanya Balas Provokasi AS dan Korea Selatan
Kompas dunia | 22 Desember 2023, 09:52 WIBPYONGYANG, KOMPAS.TV - Kim Yo-jong, adik pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyerang PBB yang menurutnya hanya mengutuk upaya membela diri negaranya.
Kim Yo-jong menghardik PBB karena tak mengabaikan provokasi Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Ia mengritik kedua sekutu tersebut atas tindakan terkoordinasi mereka selama pertemuan PBB pada Senin (18/12/2023).
Baca Juga: WHO Ungkap Sekitar 300 Kematian Terjadi Setiap Hari di Gaza: Di Sana Neraka Dunia
“Fokus mereka hanya mengutuk aksi membela diri kami, namun mengabaikan provokasi aktif dan verbal PBB serta Korea Utara, yang langsung kami balas,” katanya seperi dilaporkan KCNA dikutip dari Radio Free Asia, Rabu (20/12/2023).
“Kekuatan yang bermusuhan harus mempertimbangkan bagaimana Republik Demokratik Rakyat Korea (Korea Utara) akan memandang, mengkategorikan, dan bereaksi terhadap rencana militer Amerika Selatan dan Republik Korea (Korea Selatan) yang akan datang ke kita,” ujarnya.
Kim Jong-un sendiri menegaskan tak akan ragu menembakkan rudal nuklir ke lawan-lawannya jika diprovokasi.
Korea Utara sendiri baru saja kembali melakukan uji coba rudal balistik interkontinental, rudal Hwasong-18.
Sejak awal 2022, Korea Utara telah melakukan uji coba sekitar 100 rudal balistik, dan banyak dari persenjataan itu mampu diisi nuklir yang menargetkan AS dan Korea Utara.
Rudal yang diluncurkan pada uji coba Senin itu merupakan Rudal Hwasong-18 ketiga yang dicoba Korea Utara pada tahun ini.
Baca Juga: Kian Mengerikan, Kim Jong-Un Bakal Menembakkan Rudal Nuklir ke Semua Musuh Korea Utara
Ancaman mereka terhadap AS, Korea Selatan dan juga Jepang karena melakukan latihan militer trilateral di Semenanjung Korea.
Latihan tersebut mencakup pesawat bomber strategis AS B-1B, yang mampu membawa 57 ton persenjataan konvensional.
Korea Utara terus memprotes latihan militer trilateral yang melibatkan aset strategis AS di Semenanjung Korea, melabeli mereka sebagai latihan untuk invasi.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Radio Free Asia