> >

Israel Eksekusi Mati 11 Pria Palestina di Depan Keluarga Mereka, PBB Tuntut Pengusutan

Kompas dunia | 22 Desember 2023, 07:55 WIB
Kantor hak asasi manusia PBB OHCHR mendesak penyelidikan independen terhadap tuduhan bahwa pasukan Israel secara sembarangan mengeksekusi mati setidaknya 11 pria Palestina di Gaza, di depan keluarga mereka, yang disebut sebagai mungkin merupakan kejahatan perang. (Sumber: Al Jazeera)

JENEWA, KOMPAS.TV - Kantor hak asasi manusia PBB OHCHR mendesak penyelidikan independen terhadap tuduhan bahwa pasukan Israel secara sembarangan mengeksekusi mati setidaknya 11 pria Palestina di Gaza, di depan keluarga mereka, yang disebut sebagai mungkin merupakan kejahatan perang.

"Otoritas Israel harus segera melakukan penyelidikan independen, menyeluruh, dan efektif terhadap tuduhan ini, dan jika terbukti benar, para pelaku harus diadili dan langkah-langkah diambil untuk mencegah terulangnya pelanggaran serius semacam itu," demikian pernyataan Kantor Komisioner Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) hari Rabu, (20/12/2023).

Pada tanggal 19 Desember 2023, antara pukul 20.00 dan 23.00, militer Israel dilaporkan mengepung dan menyerbu gedung Al Awda, yang juga dikenal sebagai "gedung Annan", di lingkungan Al Remal, Kota Gaza, tempat tiga keluarga terkait serta keluarga Annan berlindung.

Menurut keterangan saksi yang beredar di media dan Euro-Med Human Rights Monitor, ketika menguasai gedung dan warga yang berlindung di sana, IDF diduga memisahkan pria dari perempuan dan anak-anak, lalu menembak mati setidaknya 11 pria tersebut, sebagian besar berusia akhir 20-an dan awal 30-an, di depan anggota keluarga mereka.

Kemudian, militer Israel diduga memerintahkan perempuan dan anak-anak masuk ke dalam satu ruangan, dan menembak mereka atau melemparkan granat ke dalam ruangan, yang dilaporkan menyebabkan beberapa dari mereka mengalami luka serius, termasuk seorang bayi dan seorang anak.

OHCHR telah mengonfirmasi pembunuhan di gedung Al Awda, meskipun rincian masih dalam proses verifikasi. IDF belum merilis informasi tentang peristiwa tersebut.

Al Jazeera mewawancarai beberapa saksi yang mengalami serangan pada hari Selasa, di mana pasukan Israel diduga mengepung dan menyerbu gedung tempat tinggal, berpindah dari lantai ke lantai untuk memisahkan pria dari perempuan dan anak-anak, dan kemudian menembak mati 11 pria di depan anggota keluarga mereka.

"Mereka melihat kami, pria dan istri beserta anak-anak. Saudara ipar saya mencoba berbicara dan menjelaskan bahwa semua yang ada di rumah adalah warga sipil, tapi mereka menembak mati," kata seorang saksi kepada Al Jazeera tentang serangan terhadap keluarga yang berlindung di gedung Al-Adwa di lingkungan Remal, Kota Gaza.

Baca Juga: WHO Ungkap Sudah Tidak Ada Lagi Rumah Sakit yang Berfungsi di Utara Gaza

Para tentara Israel "memaksa masuk ke setiap rumah, membunuh pria, dan menahan perempuan dan anak-anak. Kami tidak tahu keberadaan mereka. Mereka melakukan hal yang sama di setiap lantai. Semua perempuan dikumpulkan dalam satu ruangan. Ketika mereka mencapai kami di lantai keenam, mereka mulai menembaki semua pria," kata seorang perempuan, menambahkan bahwa ayah mertuanya dan anaknya ditembak dan tewas seketika.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Al Jazeera / OHCHR


TERBARU