> >

Sengketa Laut China Selatan: Beijing Makin Keras Tekan Filipina, Kerahkan Penjaga Pantai dan Milisi

Kompas dunia | 21 Desember 2023, 22:45 WIB
Dalam foto yang disediakan Penjaga Pantai Filipina ini tampak sebuah kapal Penjaga Pantai China menggunakan meriam air terhadap sebuah perahu pengangkut pasokan yang dioperasikan Angkatan Laut Filipina, M/L Kalayaan, saat mendekati Second Thomas Shoal atau di Filipina dikenal dengan Ayungin Shoal, di perairan Laut China Selatan yang disengketakan, pada Minggu, 10 Desember 2023. (Sumber: Penjaga Pantai Filipina via AP)

BEIJING, KOMPAS.TV  - Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyatakan pihaknya akan terus menekan Filipina terkait sengketa Laut China Selatan.

China mengeklaim hampir seluruh Laut China Selatan, bertabrakan dengan perairan Filipina, Vietnam, Malaysia, Taiwan, Brunei Darussalam, hingga Indonesia.

Dalam percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Filipina Enrique A. Manalo, Rabu (20/12/2023), Wang memperingatkan pihaknya akan "mempertahankan hak sesuai hukum dan merespons dengan tegas."

Sebelumnya, China telah memobilisasi penjaga pantai dan milisi untuk menghalau misi suplai Filipina di perairan yang disengketakan.

Baca Juga: China dan Filipina Kian Tegang, Saling Tuduh Penyebab Tabrakan Kapal di Laut China Selatan

Wang menuduh Filipina mengubah postur kebijakan untuk menghadapi China dan "melanggar janji." Namun, ia tidak merinci kesepakatan apa yang ia sebut dilanggar Filipina.

"Menggarisbawahi bahwa hubungan bilateral (China-Filipina) sekarang berada di persimpangan, dengan masa depan yang belum diputuskan, Wang menyatakan bahwa pihak Filipina harus bertindak dengan hati-hati," bunyi laporan kantor berita China, Xinhua, Kamis (21/12).

"Alih-alih terus bertindak ke arah yang salah, pihak Filipina harus kembali ke jalur yang benar sesegera mungkin, dengan penanganan dan manajemen yang tepat atas situasi maritim terkini sebagai prioritas utama."

Di lain sisi, Kementerian Luar Negeri Filipina menyatakan pembicaraan antara Wang dan Manalo berlangsung secara "jujur dan terus terang."

Manila pun disebut memiliki "pemahaman yang lebih jelas terhadap posisi kami masing-masing di sejumlah isu."

Sengketa Laut China Selatan antara Manila dan Beijing memanas belakangan ini. China menuduh Amerika Serikat (AS) yang terikat perjanjian membantu Filipina jika terjadi serangan, memengaruhi Manila agar memprovokasi Beijing.

Pada awal Desember lalu, terjadi insiden penembakan meriam air dan laser tingkat militer kepada kapal Filipina yang memuat suplai. Panglima militer Filipina diketahui berada di kapal yang diserang tersebut.

Baca Juga: Nyaris Tabrakan, Jet Tempur China 3 Meter Lagi dari Pesawat Pengebom AS di Laut China Selatan

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU