> >

Prancis Kutuk Bombardir Israel yang Bunuh Stafnya di Gaza: Terlalu Banyak Warga Sipil yang Terbunuh

Kompas dunia | 18 Desember 2023, 10:13 WIB
Warga Palestina menarik jenazah dari bawah reruntuhan bangunan tempat tinggal yang hancur akibat serangan udara Israel di Rafah, di bagian selatan Jalur Gaza, Jumat, 15 Desember 2023. (Sumber: AP Photo)

 

PARIS, KOMPAS.TV - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Prancis mengutuk pengeboman yang dilakukan Israel di Gaza yang menewaskan seorang stafnya.

Seorang staf Kemlu Prancis dilaporkan tewas setelah Israel melakukan bombardir ke area tempat tinggal penduduk di Rafah yang sebelumnya dinyatakan sebagai zona aman.

“Prancis mengutuk pengeboman di gedung pemukiman yang menyebabkan kematian banyak warga sipil,” bunyi pernyataan Kemlu Prancis, Minggu (17/12/2023), dikutip dari Al-Jazeera.

Baca Juga: Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri Berada di Italia, Ternyata Ini yang Dilakukannya

“Kami menuntut agar semua pihak berwenang Israel memberikan penjelasan mengenai kejadian pengeboman ini secepat mungkin,” tambahnya.

Rumah yang ditempati oleh staf Kemlu Prancis itu dibom oleh Israel pada Rabu (13/12/2023).

Pengeboman tersebut membunuh staf tersebut dan sepuluh orang lainnya yang berlindung bersama kolega dan anggota keluarganya di lokasi perumahan itu.

Staf yang terbunuh itu telah bekerja untuk pemerintah Prancis di Gaza sejak 2002.

Menurut Kemlu Prancis, beberapa anggota keluarga staf tersebut sudah dievakuasi dari Gaza, wilayah Palestina yang telah diduduki Israel sejak 1967 dan diblokade sejak 2007.

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Al-Jazeera


TERBARU