Menhan Israel Ungkap Perang Lawan Hamas Bisa Berbulan-bulan, AS Minta Jadwal yang Jelas
Kompas dunia | 15 Desember 2023, 11:09 WIB"Ini akan berlangsung lebih dari beberapa bulan, tetapi kami akan menang, dan kami akan menghancurkannya," kata Gallant, menekankan optimisme mereka terkait kemenangan.
Baca Juga: Israel Menolak Solusi Dua Negara Juga Tolak Resolusi PBB soal Gencatan Senjata di Gaza
Setelah pertemuan dengan Sullivan di Tel Aviv, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyampaikan tekadnya untuk melanjutkan pertempuran hingga Hamas dihilangkan sepenuhnya.
Sullivan menyebut pembicaraan dengan Netanyahu terkait dengan kemungkinan beralih ke operasi dengan intensitas lebih rendah dalam waktu dekat, tetapi tanpa memberikan batasan waktu pasti.
Pernyataan Presiden Biden pada pekan ini mengecam Israel karena "pemboman yang sembrono," dan pejabat AS telah memperingatkan Israel bahwa dukungan internasional semakin menipis.
Korban sipil di Gaza terus meningkat, dengan lebih dari 18.700 warga Palestina tewas dalam serangan Israel, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza. Dalam konteks ini, tantangan distribusi bantuan kemanusiaan menjadi semakin sulit karena Gaza terus dikepung oleh Israel.
Pertanyaan mengenai efektivitas kampanye militer dan dampaknya terhadap penduduk sipil memunculkan keprihatinan global, dan terutama Presiden Otoritas Palestina, Mohammed Shtayyeh, menekankan perlunya respons tegas dari AS terhadap Israel.
Meskipun Israel mungkin berharap bahwa perang dan penderitaan di Gaza akan meruntuhkan dukungan terhadap Hamas, hasil jajak pendapat menunjukkan sebaliknya. Dukungan untuk Hamas meningkat, terutama di Tepi Barat yang diduduki, menyoroti kompleksitas dinamika politik di antara penduduk Palestina.
Baca Juga: Menteri Israel Bagikan Video Tentara Bersepatu Lars Kumandangkan Doa Yahudi dalam Masjid Jenin
Sementara warga Israel tetap mendukung perang sebagai langkah yang diperlukan untuk melindungi diri mereka, meningkatnya dukungan untuk Hamas di kalangan warga Palestina menunjukkan bahwa strategi militer semakin memperdalam polarisasi di kawasan ini.
Dengan lebih dari 18.700 warga Palestina tewas, termasuk perempuan dan anak-anak, serta ribuan lainnya masih dinyatakan hilang di bawah reruntuhan, kampanye militer Israel terus mendapat kritik tajam. Dalam konteks ini, tantangan kemanusiaan semakin mendalam, dengan U.N. mencatat bahwa lebih dari 80% penduduk Gaza sekarang tinggal di tempat perlindungan di selatan.
Pemerintah Israel juga memperkuat upaya militer dengan kebijakan penyegelan yang ketat di Gaza, menghalangi aliran bantuan kemanusiaan yang membutuhkan pendistribusian melalui jalur yang sulit diakses akibat pertempuran dan penutupan jalan.
Dalam perkembangan lain, hasil jajak pendapat menunjukkan bahwa, meskipun Israel berharap penderitaan dan kerusakan di Gaza akan meruntuhkan dukungan untuk Hamas, kenyataannya adalah sebaliknya.
Dukungan untuk Hamas telah meningkat, menunjukkan bahwa upaya militer Israel tidak hanya memiliki dampak kemanusiaan yang serius tetapi juga tidak berhasil mengubah opini di kalangan penduduk Palestina.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Associated Press