Menlu Retno Temui UNHCR di Swiss Bahas Pengungsi Rohingya, Ini Hasilnya
Kompas dunia | 13 Desember 2023, 12:35 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menemui Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi atau UNHCR Filippo Grandi untuk membahas isu pengungsi Rohingya di Aceh.
Pertemuan Menlu Retno dengan petinggi UNHCR itu dilaksanakan di Jenewa, Swiss pada Senin (11/12/2023).
Kepada Grandi, Retno berbicara secara terbuka mengenai tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini dengan kedatangan pengungsi Rohingya yang bertubi-tubi.
Menurut Retno, terdapat dugaan kuat bahwa masalah pengungsi Rohingya di Indonesia terkait aktivitas penyelundupan dan perdagangan manusia.
Baca Juga: Polemik Pengungsi Rohingya, Pemerintah Provinsi Aceh, Riau dan Sumatera Utara Akan Bekerja Sama
"Di dalam pembicaraan empat mata yang dilakukan dengan sangat terbuka tersebut dengan Komisioner Tinggi UNHCR, beliau sangat memahami tantangan yang dihadapi Indonesia," kata Menlu Retno dalam keterangan tertulisnya, Rabu (13/12), dikutip dari Antara.
Ia menyebut Grandi berjanji UNHCR akan berusaha semaksimal mungkin membantu untuk menyelesaikan masalah pengungsi Rohingya.
Salah satunya, dengan memberikan bantuan untuk mendukung kehidupan para pengungsi tersebut.
“Saya juga menyampaikan kepada UNHCR untuk terus mendesak negara pihak Konvensi Pengungsi untuk segera mulai menerima resettlement sehingga beban tidak bergeser ke negara lain seperti Indonesia,” tutur Retno.
Sebagai informasi, jumlah pengungsi Rohingya yang masuk ke wilayah Indonesia terus meningkat.
Baca Juga: Begini Kondisi 137 Pengungsi Rohingya yang Ditampung di Lahan Parkir Balai Meuseuraya
Menurut Badan PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR), ada lebih dari 1.200 orang Rohingya yang telah mendarat di Indonesia sejak November 2023.
Pada pekan lalu, setidaknya 200 hingga 300 orang lagi pengungsi Rohingya tiba di Aceh.
Meskipun bukan pihak Konvensi Pengungsi PBB, Indonesia tetap membantu dan menampung sementara para pengungsi dengan alasan kemanusiaan.
Kendati demikian, Indonesia juga mendesak dunia Internasional untuk ikut bertanggung jawab menyelesaikan permasalahan pengungsi Rohingya.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Lalu Muhammad Iqbal dalam konferensi persnya, Selasa (12/12/2023).
Terkait permasalahan Rohingya, kata Iqbal, Indonesia menilai yang harus diselesaikan terlebih dahulu adalah konflik yang terjadi di Myanmar.
"Indonesia menegaskan kembali posisi bahwa yang harus diselesaikan adalah akar masalahnya. Akar masalahnya adalah konflik di Myanmar yang hingga saat ini belum selesai," kata Iqbal.
"Indonesia akan melakukan semua kemampuannya untuk membantu agar konflik di Myanmar dapat segera diselesaikan dan demokrasi segera dipulihkan," ujarnya.
Penulis : Dian Nita Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV, Antara