Joe Biden Rayakan Hari Besar Yahudi di Gedung Putih, Kembali Mengaku Seorang Zionis
Kompas dunia | 13 Desember 2023, 06:20 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, menggelar resepsi di Gedung Putih untuk merayakan hari besar Yahudi, Hanukkah, atau festival cahaya, Senin (11/12/2023). Ia pun kembali mengaku sebagai seorang Zionis.
Pada kesempatan tersebut, Biden mengecam meningkatnya antisemitisme di AS dan di seluruh dunia seiring dengan konflik Israel-Hamas, seperti laporan Associated Press, Selasa, (12/12).
“Tidak harus menjadi orang Yahudi untuk menjadi seorang Zionis," kata Biden.
Ia menjelaskan meskipun tidak selalu setuju dengan para pemimpin dan kebijakan pemerintahan Israel, tetapi “Tanpa adanya Israel, tidak akan ada seorang Yahudi di dunia ini yang aman.”
“Kami terus memberikan bantuan militer hingga mereka menyingkirkan Hamas, tetapi kita harus berhati-hati,” ujar Biden tentang dukungan AS terhadap perang tersebut.
Ia menambahkan, “Seluruh dunia, pendapat publik dapat berubah dalam semalam. Kita tidak boleh membiarkan itu terjadi.”
“Seperti yang saya katakan setelah serangan pada [7 Oktober], komitmen saya terhadap keselamatan orang Yahudi dan keamanan Israel, haknya untuk eksis sebagai negara Yahudi independen, tidak dapat digoyahkan." tegas Biden.
“Keterikatan dan hubungan yang saya rasakan terhadap komunitas Yahudi tidak diragukan lagi.”
“Saya mengalami masalah dan kritik ketika saya mengatakan beberapa tahun yang lalu bahwa Anda tidak harus menjadi Yahudi untuk menjadi seorang Zionis, dan saya adalah seorang Zionis.”
Hampir 800 tamu memenuhi Ruang Timur hingga hampir meluap. Kerumunan itu termasuk korban holokaus, Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer, dan sekitar dua puluh anggota Kongres. Turut hadir juga pemimpin komunitas Yahudi dan suami Wakil Presiden, Doug Emhoff, yang turut serta menyalakan menorah yang sebagian terbuat dari kayu asli Gedung Putih.
Suami Wakil Presiden Kamala Harris, Emhoff adalah orang Yahudi pertama yang menjadi pasangan salah satu pemimpin terpilih nasional negara ini. Minggu lalu, ia memimpin upacara penyalakan menorah besar di depan Gedung Putih.
Baca Juga: Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Diterobos Masuk Puluhan Pemukim Zionis dengan Pengawalan Polisi Israel
Namun, ada juga yang mengecam sikap Biden terhadap perang. Sebelumnya pada hari Senin, para demonstran berkumpul di luar Gedung Putih ketika hampir 20 wanita yang menyebut diri mereka “Tetua Yahudi” mengikat diri mereka ke pagar gedung putih.
Mengenakan kaos hitam bertuliskan “Bukan atas nama kami,” mereka berseru, “Biden, Biden, pilih sisi! Hentikan pembantaian, tidak untuk genosida!” sambil membacakan nama-nama korban di Gaza.
Pihak berwenang membawa pergi mereka setelah menggunakan gergaji pemotong baut untuk memotong rantai yang melingkari pinggang para demonstran. Penyelenggara mengatakan mereka dengan sengaja memilih hari perayaan Hanukkah Gedung Putih untuk melakukan protes.
“Kami, sebagai tetua Yahudi tahu seperti apa genosida. Kami tahu rasanya seperti apa. Ini ada dalam tubuh kami, dalam tulang sumsum kami,” kata Esther Farmer dari Jewish Voice for Peace, yang mengorganisir demonstrasi tersebut.
“Ini mengerikan, ini menghancurkan. Terkadang, sulit untuk bangun di pagi hari dan melihat ini, dan itu dilakukan atas nama orang Yahudi. Jadi kami di sini, sebagai tetua Yahudi, mengatakan, (ini semua) bukan atas nama kami.”
Polisi AS mengatakan mereka memberikan 18 peringatan kepada para demonstran dan melepaskan mereka dari tahanan.
Biden dalam resepsi tersebut mengatakan ia mengakui orang Yahudi Amerika "merasa sakit" dan "khawatir akan keselamatan Anda" karena "lonjakan antisemitisme di Amerika Serikat dan di seluruh dunia sangat menjijikkan."
"Kita melihatnya di komunitas kita, di sekolah dan perguruan tinggi, dan media sosial," kata presiden tersebut, menambahkan kejadian-kejadian seperti itu "membuka luka yang menyakitkan."
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Associated Press