Israel Hancurkan Masjid Agung Al-Omari yang Bersejarah di Gaza, Hamas Minta UNESCO Bertindak
Kompas dunia | 10 Desember 2023, 11:12 WIBGAZA, KOMPAS.TV - Hamas mengungkapkan, Israel telah menghancurkan Masjid Agung Al-Omari yang bersejarah di Gaza.
Pada foto dan gambar yang diposting di media sosial Jumat (8/11/2023) menunjukkan Masjid Al-Omari yang terbesar dan tertua di Gaza menjadi reruntuhan.
Video itu memperlihatkan hanya menaranya saja yang tampak untuh, sementara lingkungan sekitar, yang merupakan tempat suci umat Muslim setidaknya sejak abad kelima hancur.
Baca Juga: Peringatan PBB ke Dunia: Setengah Populasi Gaza Kelaparan karena Perang Tak Juga Usai
Dikutip dari South China Morning Post, Kementerian Purbakala Hamas mengutuk penggeledahan situs bersejarah dan arkeologi oleh tentara Israel.
Hamas pun menyerukan Badan Purbakala PBB (UNESCO) untuk melindungi bangunan bersejarah di Gaza.
Mereka mengatakan, serangan Israel ke Gaza membuat rumah ibadah lainnya, Gereja Tertua di wilayah Palestina serta pemandian Hammam terakhir, dan masjid-masjid berharga menjadi reruntuhan.
“Kejahatan menargetkan dan menghancurkan situs arkeologi harus memacu dunia dan UNESCO bertindak melestarikan peradaban dan budaya yang agung ini,” ujar Kementerian Purbakala Hamas.
Mereka mengestimasikan ada sekitar 104 masjid yang telah dihancurkan sejak dimulainya perang.
Hamas mengungkapkan Mesjid Agung Al-Omari dan Masjid Othman bin Qashqae juga di Gaza dihantam serangan udara Israel pada Kamis (7/12/2023), dan Jumat (8/12/2023).
Masjid Al-Omari awalnya merupakan Kuil Philistine, sempat diubah menjadi Gereja di abad ke-5, yang kemudian diubah menjadi Masjid di abad ke-7.
Hamas juga mengecam penghancuran Hammam Al-Samara, pemandian terakhir bergaya Turki yang terakhir di wilayah itu.
Baca Juga: Dunia Ramai-Ramai Kecam AS usai Veto Resolusi Gencatan Senjata Kemanusiaan Gaza di DK PBB
Pemandian tersebut digunakan warga Gaza lebih dari 1.000 tahun lalu.
Hamas juga mengatakan tiga gereja bersejarah juga dihancurkan, termasuk Gereja Ortodoks berusia 1.000 tahun dari Saint Pophyrius.
Gereja tersebut adalah gereja tertua yang masih aktif di Gaza, dan diserang pada akhir Oktober lalu.
Penulis : Haryo Jati Editor : Deni-Muliya
Sumber : South China Morning Post