> >

Muslim AS Berjanji Menentang Biden Terpilih Lagi pada Pilpres 2024, Akibat Dukungannya ke Israel

Kompas dunia | 4 Desember 2023, 09:30 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden disambut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu setibanya di Bandara Internasional Ben Gurion, Tel Aviv, 18 Oktober 2023. (Sumber: AP Photo/Evan Vucci)

MINNESOTA, KOMPAS.TV - Pemimpin Muslim Amerika Serikat (AS) di sejumlah negara bagian penting berjanji akan menentang Presiden Joe Biden pada pemilihan Presiden 2024.

Pada Sabtu (2/12/2023), mereka menegaskan akan menggalang komunitas mereka untuk menentang upaya Biden terpilih kembali pada Pilpres 2024.

Hal itu merupakan akibat dari dukungan teguh Biden terhadap Israel dalam penyerangan di Gaza.

Dikutip dari Al-Jazeera, kampanye #AbandonBiden sudah dimulai sejak Muslim AS di Minnesota meminta Biden untuk menyerukan gencatan senjata Israel-Hamas di Gaza pada 31 Oktober lalu.

Baca Juga: Pejabat Israel Bersumpah Menghabisi Seluruh Hamas di Seluruh Dunia, Siap Melakukannya Bertahun-Tahun

Kampanye itu pun menyebar ke Michigan, Arizona, Wisconsin, Pennsylvania dan Florida.

“Konferensi “#AbndonBiden 2024 ini berlatar belakang pemilihan presiden 2024 mendatang, dan keputusan untuk menarik dukungan dari Presiden Biden, karena keengganannya menyerukan gencatan senjata,” kata kelompok kampanye itu kepada Axios.

“Selain itu juga untuk melindungi orang tak bersalah di Palestina dan Israel,” tambahnya.

Penentangan dari populasi Muslim dan Arab Amerika yang cukup besar dapat menimbulkan tantangan terhadap prospek "electoral college" Biden pada pemilu mendatang.

Presiden dan wakil Presiden AS dipilih oleh sekelompok “elektor” yang sebagian besar dipilih oleh partai politik di negara-negara bagian itu.

“Kami tak memiliki dua pilihan. Kami memiliki banyak pilihan,” kata Direktur Dewan Hubungan Islam-Amerika Minnesota Jaylani Hussein saat ditanya mengenai alternatif dari Biden.

Politik AS didominasi oleh dua partai politik, Demokrat dan Republik, tetapi kandidat independent juga bisa mengajukan diri untuk ikut dalam pilpres.

Mantan professor Harvard dan Filsuf kulit hitam terkemuka, Cornel West, yang mencalonkan diri sebagai kandidat independen, menyerukan gencatan senjata di Gaza, dan mengutuk pendudukan Israel di Palestina.

 

Jill Stein, yang juga menjadi kandidat independen, lewat Partai Hijau, juga menyerukan gencatan senjata di Gaza.

Baca Juga: Militer Israel Bergerak ke Selatan Gaza Usai 3 Hari Pengeboman, Warga Palestina Kian Terancam

Namun, masuknya sumbangan swasta dalam sistem politik AS berarti kandidat independent dengan dana lebih kecil memiliki peluang sukses pemilu yang lebih kecil dibandingkan dengan kandidat dari dua partai besar.

Para pejabat AS dan Israel telah menolak tekanan untuk menghentikan pertempuran secara permanen.

Biden sendiri terus menyerukan bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri, meski tekanan agar gencatan senjata permanen segera dilakukan.

Sejak 7 Okrober, dilaporkan warga Palestina yang tewas mencapai 15.207 orang.

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Al-Jazeera


TERBARU