Sepak Terjang Henry Kissinger, Mantan Menlu AS dan Tokoh Kontroversial Era 70an, Wafat di Usia 100
Kompas dunia | 30 November 2023, 15:33 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Henry Kissinger, diplomat dengan kacamata tebal dan suara serak yang mendominasi kebijakan luar negeri saat Amerika Serikat melepaskan diri dari Vietnam dan merintis hubungan dengan China, meninggal Rabu (29/11/2023), seperti diumumkan oleh firma konsultannya. Ia wafat pada usia 100 tahun.
Dengan kehadiran yang egaliter namun berkuasa, serta kentalnya manipulasi kekuasaan di belakang layar, Kissinger memberikan pengaruh yang luar biasa pada urusan global di bawah kepemimpinan Presiden Richard Nixon dan Gerald Ford, yang keduanya menghasilkan pujian dan Penghargaan Nobel Perdamaian.
Berdekade kemudian, namanya masih memicu perdebatan sengit mengenai titik balik kebijakan luar negeri yang sudah lama berlalu, seperti yang dilaporkan oleh Associated Press, Kamis (30/11/2023).
Pengaruh Kissinger berkembang selama krisis Watergate, di mana diplomat yang peka politik ini mengambil peran mirip dengan wakil presiden bagi Nixon yang lemah.
“Tak diragukan lagi harga diriku tersinggung,” tulis Kissinger kemudian tentang pengaruhnya yang semakin berkembang.
"Namun, emosi dominan adalah firasat sebuah bencana."
Seorang Yahudi yang melarikan diri dari Jerman Nazi bersama keluarganya pada masa remaja, Kissinger di tahun-tahun terakhirnya membentuk reputasi sebagai negarawan yang dihormati, memberikan pidato, memberikan saran kepada kubu Republik dan Demokrat, serta mengelola bisnis konsultasi global.
Beliau muncul beberapa kali di Gedung Putih saat Presiden Donald Trump. Namun, dokumen dan rekaman era Nixon yang muncul selama bertahun-tahun membawa pengungkapan, banyak di antaranya menggunakan kata-kata Kissinger sendiri, yang kadang menggambarkannya dalam kesan yang keras.
Tak pernah luput dari kritik, Kissinger setelah meninggalkan pemerintahan dikejar oleh para pengkritik yang berpendapat ia harus dimintai pertanggungjawaban atas kebijakannya terhadap Asia Tenggara dan dukungannya terhadap rezim represif di Amerika Latin.
Selama delapan tahun yang penuh gejolak, pertama sebagai penasihat keamanan nasional, kemudian sebagai menteri luar negeri, dan sesaat memegang kedua jabatan tersebut, Kissinger menjelajahi berbagai isu kebijakan luar negeri utama.
Ia melakukan diplomasi hilir-mudik atau "shuttle diplomacy" pertama dalam upaya mencapai perdamaian di Timur Tengah, dan menggunakan saluran rahasia untuk mengejar hubungan antara Amerika Serikat dan China, mengakhiri dekade isolasi dan saling permusuhan.
Baca Juga: Kissinger: Sudah Waktunya Perdamaian Berdasarkan Perundingan Damai atas Perang Rusia - Ukraina
Beliau memulai perundingan Paris yang pada akhirnya memberikan cara menyelamatkan wajah Amerika Seriakt atas kekalahan perang Vietman, katanya, untuk menarik negara tersebut keluar dari perang mahal di Vietnam. Dua tahun kemudian, Saigon jatuh ke tangan komunis.
Dan Kissinger mengejar kebijakan detente dengan Uni Soviet yang menghasilkan perjanjian pengendalian senjata dan membuka kemungkinan bahwa ketegangan Perang Dingin dan ancaman nuklirnya tidak harus berlangsung selamanya.
Kebijakan detente adalah suatu pendekatan dalam hubungan internasional yang bertujuan mengurangi ketegangan dan meningkatkan kerjasama antara negara-negara yang sebelumnya berselisih, terutama dalam konteks Perang Dingin.
Di usia 99 tahun, beliau masih turun ke lapangan untuk promosi bukunya tentang kepemimpinan. Saat ditanya dalam wawancara dengan ABC pada Juli 2022 apakah dia ingin mengubah keputusannya saat menjabat, Kissinger menolak dan mengatakan,
"Saya telah memikirkan masalah-masalah ini sepanjang hidup saya. Ini adalah hobiku sekaligus pekerjaanku. Jadi, rekomendasi yang saya buat adalah yang terbaik dari kemampuan saya saat itu."
Bahkan pada saat itu, dia punya pandangan campuran tentang rekam jejak Nixon, mengatakan "kebijakan luar negerinya bertahan dan dia cukup efektif dalam kebijakan dalam negeri" sambil mengakui bahwa presiden yang tercela itu "membiarkan dirinya terlibat dalam beberapa langkah yang tidak pantas bagi seorang presiden."
Ketika Kissinger merayakan ulang tahunnya yang ke-100 pada Mei 2023, putranya, David, menulis di The Washington Post bahwa "seratus tahun ayahku mungkin terasa tak terelakkan bagi siapa pun yang akrab dengan kekuatannya dan cintanya akan simbolisme sejarah.
Tidak hanya dia melampaui sebagian besar teman sebayanya, detraktor terkemuka, dan murid-muridnya, tetapi dia juga tetap tak kenal lelah dan terus aktif sepanjang dekadenya yang ke-9."
Dalam wawancara dengan CBS menjelang ulang tahun ke-100-nya tentang mereka yang melihat tindak-tanduknya dalam kebijakan luar negeri selama bertahun-tahun sebagai semacam "kejahatan," Kissinger hanya meremehkan pandangan tersebut.
"Itu cerminan ketidakpahaman mereka," kata Kissinger.
"Itu tidak dirancang begitu. Itu tidak dilakukan begitu."
Kissinger terus terlibat dalam urusan global bahkan dalam bulan-bulan terakhirnya. Dia bertemu dengan pemimpin China Xi Jinping di Beijing bulan Juli, saat hubungan bilateral sedang dalam titik terendah.
Dan 50 tahun setelah diplomasi bolak-baliknya membantu mengakhiri perang Timur Tengah tahun 1973, ketika Israel menahan serangan mendadak dari Mesir dan Suriah, Kissinger memperingatkan risiko konflik tersebut terulang setelah Israel menghadapi serangan mendadak oleh Hamas pada 7 Oktober.
Firma konsultasi Kissinger mengatakan beliau meninggal di rumahnya di Connecticut.
Baca Juga: Zelensky Mengamuk, Sebut Saran Kissinger seperti Menurut dengan Nazi
Kissinger adalah praktisi realpolitik, menggunakan diplomasi untuk mencapai tujuan praktis daripada memajukan cita-cita tinggi. Pendukungnya mengatakan kecenderungan pragmatisnya melayani kepentingan AS; kritikus melihatnya sebagai pendekatan Machiavellian yang bertentangan dengan cita-cita demokrasi.
Beliau dikritik karena memberikan izin penyadapan telepon terhadap wartawan dan staf Dewan Keamanan Nasionalnya sendiri untuk mengatasi kebocoran berita di Gedung Putih masa Nixon.
Dia dikecam di kampus-kampus perguruan tinggi karena pengeboman dan invasi Kamboja pada April 1970, yang dimaksudkan untuk menghancurkan jalur pasokan Vietnam Utara ke pasukan komunis di Vietnam Selatan.
"Serbuan" itu, seperti yang disebut Nixon dan Kissinger, disalahkan oleh beberapa pihak karena berkontribusi pada jatuhnya Kamboja ke tangan pemberontak Khmer Merah yang kemudian membantai sekitar 2 juta warga Kamboja.
Kissinger, pada bagian itu,membantah apa yang disebutnya pada tahun 2007 sebagai "mitos", bahwa ia dan Nixon sepakat pada tahun 1972 untuk persyaratan perdamaian yang sebenarnya sudah tersedia pada tahun 1969, dan dengan demikian dengan sia-sia memperpanjang Perang Vietnam dengan biaya puluhan ribu nyawa tentara Amerika Serikat.
Beliau bersikeras satu-satunya cara mempercepat penarikan pasukan AS dari Vietnam akan adalah setuju dengan tuntutan Hanoi agar AS menggulingkan pemerintahan Vietnam Selatan dan menggantinya dengan kepemimpinan yang didominasi oleh komunis.
Gemuk dan berantakan, Kissinger dengan aneh mendapat reputasi sebagai pria idaman di pemerintahan Nixon yang kaku. Kissinger, yang bercerai dari istri pertamanya tahun 1964, menyebut perempuan sebagai "hiburan, hobi."
Jill St. John adalah teman yang sering. Tetapi ternyata ketertarikannya yang sesungguhnya adalah Nancy Maginnes, seorang peneliti untuk Nelson Rockefeller yang kemudian dinikahinya tahun 1974.
Dalam jajak pendapat Playboy Club Bunnies 1972, pria berjulukan "Super-K" oleh Newsweek ada di peringkat pertama "pria yang paling ingin saya ajak kencan." Penjelasan Kissinger: "Kekuasaan adalah alat pembuncah syahwat yang paling akbar."
Namun Kissinger dibenci oleh banyak orang Amerika karena tindak-tanduknya dalam diplomasi perang. Bahkan beberapa dekade kemudian, tahun 2015, penampilan Kissinger yang berusia 91 tahun di hadapan Senat dalam Komite Layanan Bersenjata terganggu oleh para demonstran yang menuntut penangkapannya atas kejahatan perang dan mengecam tindakannya di Asia Tenggara, Chili, dan sekitarnya.
Heinz Alfred Kissinger lahir di kota Fuerth, Bavaria, pada 27 Mei 1923, putra seorang guru sekolah. Keluarganya meninggalkan Jerman Nazi tahun 1938 dan menetap di Manhattan, di mana Heinz mengubah namanya menjadi Henry. Kissinger punya dua anak, Elizabeth dan David, dari pernikahannya yang pertama.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Associated Press