> >

Hamas Bebaskan 13 Sandera Israel dan 12 Warga Thailand, Pembebasan Warga Palestina Belum Ada Kabar

Kompas dunia | 24 November 2023, 23:00 WIB
Warga Gaza yang berjalan dari Utara menuju Selatan hari Rabu, (22/11/2023). Hamas hari Jumat sore, (24/11/2023) membebaskan sebagian pertama sandera, 13 perempuan dan anak-anak Israel serta 12 warga Thailand setelah gencatan senjata berlaku sejak Jumat pagi, (24/11/2023) (Sumber: AP Photo)

DEIR AL-BALAH, KOMPAS.TV - Hamas  membebaskan sebagian pertama sandera dalam perjanjian gencatan senjata yang dimulai hari Jumat (24/11/2023), termasuk 13 warga Israel dan 12 warga Thailand yang ditahan di Jalur Gaza sejak kelompok Hamas melakukan serangan di Israel hampir tujuh minggu yang lalu.

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin juga memastikan 12 warga Thailand juga dibebaskan. Seorang pejabat Israel memastikan tawanan Thailand sudah meninggalkan Gaza dan dalam perjalanan ke rumah sakit di Israel. Pejabat tersebut berbicara dengan syarat anonimitas karena tidak diizinkan untuk membahas pembebasan dengan media.

Secara total, diharapkan 50 tawanan dibebaskan selama gencatan senjata empat hari. Belum jelas apakah sandera Thailand termasuk dalam jumlah tersebut.

Israel berencana untuk membebaskan 150 warga Palestina dalam kesepakatan ini. Tiga puluh sembilan orang, terdiri dari 24 perempuan, termasuk beberapa yang dihukum karena percobaan pembunuhan terhadap pasukan Israel, dan 15 remaja yang dipenjara karena pelanggaran seperti melempar batu, diharapkan dibebaskan hari Jumat, kata otoritas Palestina.

Gencatan senjata antara Israel dan Hamas dimulai hari Jumat pagi, memungkinkan bantuan yang sangat dibutuhkan mengalir ke Gaza dan menciptakan dasar untuk pertukaran tawanan.

Tidak ada laporan pertempuran setelah gencatan senjata dimulai. Kesepakatan ini secara berangsur memberikan bantuan bagi 2,3 juta penduduk Gaza, yang sudah hampir dua bulan mengalami serangan pengeboman Israel, penyerbuan darat, pengepungan, dan blokade bahan bakar, pangan, dan obat-obatan.

Gencatan senjata meningkatkan harapan untuk ada akhirnya meredakan konflik, yang meratakan wilayah luas di Gaza, memicu lonjakan kekerasan di Tepi Barat yang diduduki, dan menimbulkan kekhawatiran akan konflagrasi lebih luas di Timur Tengah.

Namun, Israel mengatakan mereka bertekad untuk melanjutkan serangan besar-besaran setelah gencatan senjata berakhir.

Hari Jumat, situasi menjadi tenang setelah dua bulan Gaza dihantam serangan udara dan tembakan artileri harian serta pertempuran jalanan ketika pasukan darat Israel merangsek ke Gaza utara. Laporan terakhir tentang sirene serangan udara di kota-kota Israel yang dekat dengan wilayah itu datang sesaat setelah gencatan senjata mulai berlaku.

Baca Juga: Gencatan Senjata Israel-Hamas Sudah Berlaku, Pertukaran Puluhan Sandera dan Tahanan Segera Dimulai

Tentara Israel beroperasi di Gaza, Rabu, (22/11/2023). Hamas hari Jumat sore, (24/11/2023) membebaskan sebagian pertama sandera, 13 perempuan dan anak-anak Israel serta 12 warga Thailand setelah gencatan senjata berlaku sejak Jumat pagi, (24/11/2023) (Sumber: AP Photo)

Tak lama setelah kesepakatan berlaku, empat tangki bahan bakar dan empat tangki gas masuk Jalur Gaza dari Mesir, kata Israel.

Israel setuju mengizinkan pengiriman 130.000 liter BBM per hari selama gencatan senjata, namun masih hanya sebagian kecil dari kebutuhan harian Gaza yang diperkirakan lebih dari 1 juta liter.

Selama tujuh minggu perang, Israel melarang BBM masuk ke Gaza, dengan alasan dapat digunakan oleh Hamas untuk keperluan militer, meskipun kadang-kadang memperbolehkan dalam jumlah kecil.

Badan bantuan PBB menolak klaim ini, mengatakan pengiriman bahan bakar diawasi ketat dan sangat diperlukan untuk mencegah bencana kemanusiaan karena bahan bakar diperlukan untuk menjalankan generator yang menggerakkan fasilitas pengolahan air, rumah sakit, dan infrastruktur kritis lainnya.

Selama gencatan senjata, kelompok pemerintah Gaza, Hamas, berjanji membebaskan setidaknya 50 dari sekitar 240 sandera yang mereka dan kelompok militan lainnya ambil pada 7 Oktober. Hamas mengatakan Israel akan membebaskan 150 tahanan Palestina.

Kedua belah pihak setuju membebaskan wanita dan anak-anak terlebih dahulu, secara bertahap mulai Jumat. Israel mengatakan kesepakatan tersebut meminta gencatan senjata diperpanjang satu hari ekstra untuk setiap 10 sandera tambahan yang dibebaskan.

 

Menurut Klub Tahanan Palestina, kelompok advokasi, Israel saat ini menahan 7.200 warga Palestina atas tuduhan atau vonis keamanan, termasuk sekitar 2.000 yang ditangkap sejak awal perang.

Serangan Israel telah menewaskan lebih dari 13.300 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas, yang melanjutkan perhitungan rinci korban di Gaza setelah berhenti selama beberapa minggu karena runtuhnya sistem kesehatan di utara.

Palestina mengatakan sekitar 6.000 orang dilaporkan hilang, dikhawatirkan tertimbun di bawah reruntuhan.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Associated Press


TERBARU