Israel Perintahkan Pengosongan Rumah Sakit Indonesia di Gaza Dalam 4 Jam atau Hadapi Serbuan Frontal
Kompas dunia | 22 November 2023, 14:36 WIBGAZA, KOMPAS.TV - Rumah Sakit Indonesia pada hari ini, Rabu (22/11/2023) waktu setempat menerima perintah dari militer Israel untuk mengosongkan seluruh rumah sakit dalam waktu empat jam atau menghadapi intervensi dan serbuan frontal pasukan Israel.
Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, Munir Al-Bursh, seperti dilaporkan oleh Kantor Berita Resmi Petra Yordania, mengungkapkan dia menerima komunikasi dari pasukan Israel yang menegaskan adanya aktivitas militer di Rumah Sakit Indonesia.
Pesan militer Israel mencakup ancaman serbuan dalam jendela waktu empat jam saat menuntut evakuasi segera dari seluruh area rumah sakit.
Al-Bursh menyatakan kekhawatiran tentang potensi kejadian tragis di Rumah Sakit Indonesia menyusul pemberitahuan ancaman intervensi dari pendudukan dalam batas waktu yang ditentukan.
Sebanyak 2.600 orang, termasuk pasien, warga sipil yang mengungsi, dan staf medis, masih berada di dalam Rumah Sakit Indonesia di utara Jalur Gaza yang dikelilingi oleh pasukan Israel pada Selasa (21/11) malam.
Dalam keterangan resmi, Ashraf al-Qudra, juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina yang berbasis di Gaza, menyatakan, "Ada 400 orang terluka beserta keluarganya yang masih berada di rumah sakit (Indonesia), ditambah dengan 200 personel medis dan sekitar 2.000 orang pengungsi."
Sehari sebelumnya, 200 pasien warga sipil Palestina dievakuasi dari Rumah Sakit Indonesia di utara Gaza hari Senin (20/11) setelah diserang oleh pasukan Israel, yang membunuh 12 pasien serta pendampingnya. Semua korban adalah warga sipil Palestina yang menjadi target serangan pada dini hari Senin (20/11).
Baca Juga: 2.600 Pasien, Warga Sipil, dan Staf Medis Bertahan di Rumah Sakit Indonesia yang Dikepung Israel
Juru bicara Kementerian Kesehatan Hamas Ashraf al-Qudra mengungkapkan para pasien yang dievakuasi dari Rumah Sakit Indonesia dipindahkan ke selatan Gaza melalui upaya penyelamatan yang dikoordinasikan PBB dan Komite Internasional Palang Merah ICRC.
Banyak dari mereka kini sedang menjalani perawatan di rumah sakit Al-Nasser di Khan Younis, seperti yang dilaporkan oleh Anadolu, Selasa (21/11).
Meskipun sekitar 400 hingga 500 warga sipil Palestina yang terluka masih berada di Rumah Sakit Indonesia, demikian diungkapkan oleh Ashraf kepada Al-Jazeera Senin (20/11), namun 2.000 warga Palestina juga mencari perlindungan di sana.
Pejabat kesehatan senior dari Kementerian Kesehatan Palestina dan seorang petugas medis di Rumah Sakit Indonesia mengklaim bahwa proyektil meriam Israel mengenai lantai dua rumah sakit, yang berisikan ruang bedah dan ruang perawatan intensif, menyebabkan kematian 12 pasien dan pendamping mereka.
Kedua sumber tersebut menyalahkan Israel atas serangan tersebut, meskipun Israel membantah bahwa mereka menembaki rumah sakit dan mengklaim bahwa pasukannya hanya merespons tembakan milisi yang berasal dari dalam kompleks Rumah Sakit Indonesia, yang memiliki luas 1,4 hektare.
Israel saat ini menuduh Rumah Sakit Indonesia sebagai markas Hamas, sekaligus menyebut tempat tersebut sebagai lokasi tembakan milisi Hamas terhadap pasukan Israel. Meskipun demikian, pengelola Rumah Sakit Indonesia, pemerintah Palestina, kelompok Hamas, dan pemerintah Indonesia telah lama menolak keras semua tuduhan yang dilayangkan oleh Israel.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Petra News Agency / Anadolu