Pembantaian Massal di Gaza: 75 Persen Korban Serangan Israel adalah Anak-Anak, Perempuan, Lansia
Kompas dunia | 21 November 2023, 21:40 WIB
GAZA, KOMPAS.TV - Militer Israel mengeklaim menyasar anggota Hamas ketika meluncurkan operasi penggempuran ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu. Namun, sebagian besar korban serangan Israel di Gaza adalah anak-anak, perempuan, dan warga lanjut usia (lansia).
Menurut data Badan Pusat Statistik Palestina (PCBS), serangan Israel di Gaza telah membunuh sekitar 13.000 jiwa sejak 7 Oktober hingga 18 November.
Hampir 75 persen dari total korban pembunuhan Israel adalah anak-anak, perempuan dan lansia.
Sementara data Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza tidak diperbarui beberapa hari belakangan karena layanan komunikasi dan kesehatan di utara Gaza terhenti akibat serangan Israel.
Dilansir Al Jazeera, per 20 November, jumlah korban jiwa di Gaza mencapai lebih dari 13.300, 5.600 di antaranya adalah anak-anak.
Baca Juga: RS Indonesia di Gaza Diserang, Meutya Hafid: Israel Jelas Lakukan Kejahatan Perang
Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) juga melaporkan, serangan militer Israel ke Tepi Barat, wilayah Palestina lainnya yang diduduki Israel sejak 1967, dalam kurun yang sama membunuh sekitar 200 jiwa, 52 di antaranya anak-anak.
Kekerasan yang dilakukan para pemukim Israel di Tepi Barat pun membunuh delapan orang, termasuk seorang anak.
Sementara korban jiwa di Israel sejak 7 Oktober, sekitar 1.200 orang Israel dan warga negara asing.
Sebagian besar terbunuh dalam serangan mengejutkan Hamas pada 7 Oktober lalu. Namun menurut kesaksian salah satu korban, Yasmin Porat, yang diwawancarai radio Israel, Kan, banyak dari korban tersebut tewas karena ditembak oleh pasukan Israel sendiri.
Agensi Pekerjaan dan Pemulihan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) melaporkan, fasilitas-fasilitas yang dinaunginya di Gaza, termasuk sekolah, tak luput dari serangan Israel.
UNRWA melaporkan 67 insiden yang menimbulkan kerusakan di fasilitas-fasilitas PBB dan membunuh sedikitnya 176 pengungsi Palestina. Selain itu, sebanyak 104 staf UNRWA juga tewas dalam serangan Israel.
"Per 19 November, 104 kolega UNRWA terbunuh sejak awal kekerasan. Ini adalah angka tertinggi korban jiwa pekerja kemanusiaan PBB dalam sebuah konflik sepanjang sejarah PBB," demikian keterangan UNRWA, Selasa (21/11/2023).
UNRWA melaporkan hampir 1,7 juta orang dari total sekitar 2,3 juta penduduk Jalur Gaza terusir dari kediaman mereka akibat serangan Israel.
Hampir 930.000 penduduk mengungsi ke 156 fasilitas UNRWA yang didirikan di Jalur Gaza.
Baca Juga: 200 Pasien Dievakuasi dari Rumah Sakit Indonesia di Gaza, 500 Pasien dan 2.000 Warga Masih Bertahan
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV