WHO Beri Penghormatan Kepada Staf RS Al Shifa Gaza, Heroik Bantu Warga Sipil Walau Digempur Israel
Kompas dunia | 15 November 2023, 04:30 WIBOrang-orang di rumah sakit berencana untuk mulai mengubur jenazah di dalam kompleks fasilitas, kata dua sumber di rumah sakit tersebut, karena krisis sanitasi yang akut.
"Entah bagaimana pemahaman bahwa rumah sakit harus menjadi tempat yang aman, tempat orang datang untuk disembuhkan, dirawat ketika mereka dalam masalah, ketika mereka membutuhkan, itu telah terlupakan," kata Harris geram.
"Nampaknya ada kecenderungan untuk ingin mengubahnya menjadi tempat kematian, keputusasaan, dan tempat berbahaya, yang seharusnya tidak boleh terjadi."
Israel mengatakan kombatan Hamas membunuh lebih dari 1.200 orang dan membawa sekitar 240 orang kembali ke Gaza sebagai tawanan dalam serangan 7 Oktober.
Pejabat medis di Gaza yang dikelola Hamas mengatakan hampir 12.000 orang tewas terbunuh serangan Israel sejak saat itu.
Israel, yang menolak gencatan senjata dengan alasan dapat memungkinkan Hamas berkumpul kembali, membantah bahwa Al Shifa dikepung dan mengatakan pasukannya membuka rute keluar bagi mereka yang berada di dalam.
Tenaga medis dan pejabat di dalam rumah sakit mengatakan hal ini tidak benar dan mereka yang mencoba meninggalkan rumah sakit langsung ditembak mati tentara Israel.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Straits Times / WHO / Anadolu