Israel Tuding Hamas Gunakan Rumah Sakit sebagai Instrumen Perang, tapi Belum Terbukti
Kompas dunia | 14 November 2023, 07:25 WIBPresiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan pada Senin bahwa Al Shifa “harus dilindungi”.
“Ini adalah harapan dan harapan saya bahwa akan ada tindakan yang tidak terlalu mengganggu,” kata Biden di Ruang Oval, seperti dikutip dari The Associated Press.
Hukum internasional memberikan perlindungan khusus kepada rumah sakit selama perang. Namun, rumah sakit bisa kehilangan perlindungan tersebut jika kombatan menggunakannya untuk menyembunyikan kombatan atau menyimpan senjata, menurut Komite Palang Merah Internasional.
Kendati begitu, harus ada peringatan yang dilakukan untuk memungkinkan evakuasi staf dan pasien. Selain itu, jika kerugian yang dialami warga sipil akibat serangan tidak sebanding dengan tujuan militer, maka tindakan tersebut ilegal menurut hukum internasional.
Baca Juga: Presiden Israel Bantah Listrik di RS Al-Shifa Gaza Mati: RS Masih Beroperasi
Dalam editorial yang diterbitkan pada Jumat di surat kabar Inggris The Guardian, Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional Karim Khan mengatakan penyerang harus memberikan pembuktian yang tinggi untuk menunjukkan bahwa rumah sakit telah menyembunyikan kombatan.
Palang Merah pada hari Senin berusaha mengevakuasi sekitar 6.000 pasien, staf dan pengungsi dari rumah sakit lain, Al Quds, setelah rumah sakit tersebut ditutup karena kekurangan bahan bakar. Namun Palang Merah mengatakan konvoinya harus mundur karena penembakan dan pertempuran.
Di Rumah Sakit Al Shifa, Kementerian Kesehatan mengatakan 32 pasien, termasuk tiga bayi, meninggal sejak generator daruratnya kehabisan bahan bakar pada hari Sabtu. Dikatakan 36 bayi, serta pasien lainnya, berisiko meninggal karena peralatan penyelamat tidak dapat berfungsi.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press