Jerman Dukung Serangan Israel ke Gaza yang Tewaskan 11.000 Orang Lebih dan Tolak Gencatan Senjata
Kompas dunia | 13 November 2023, 22:19 WIB
BERLIN, KOMPAS.TV - Pemerintah Jerman menolak seruan gencatan senjata di Gaza dan menegaskan dukungannya terhadap kampanye militer Israel yang telah membunuh lebih dari 11.000 jiwa warga sipil hanya dalam satu bulan, 8.000 di antaranya adalah anak-anak dan perempuan.
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menyatakan ragu dengan gencatan senjata, dan bagaimana itu dapat dinegosiasikan, membantu pembebasan sandera, dan menjamin keamanan Israel.
"Saya sepenuhnya memahami dorongan dalam situasi mengerikan ini, di mana anak-anak, perempuan, ibu, keluarga tidak hanya menderita begitu mengerikan, tetapi mereka juga mati," ujar Baerbock kepada wartawan menjelang pertemuan menteri luar negeri Uni Eropa di Brussels, Senin (13/11/2023).
"Tetapi dorongan tidak cukup untuk membantu orang untuk benar-benar menjamin keamanan dan perdamaian."
"Mereka yang menuntut sesuatu juga harus menjawab pertanyaan, seperti bagaimana tuntutan gencatan senjata dalam situasi akut dan mengerikan ini dapat menjamin keamanan Israel? Apa yang terjadi pada 200 sandera? Bagaimana dan siapa yang bernegosiasi dalam situasi di mana negosiasi tampaknya sulit dilakukan?" kilah Baerbock.
Dia mengatakan pemerintahnya dan mitra-mitra Eropa mendukung "jeda kemanusiaan" yang bersifat sementara dan terbatas secara geografis di Gaza untuk memungkinkan bantuan disalurkan kepada warga sipil.
Sejak konflik antara Israel dan Hamas meningkat bulan lalu, pemerintah Jerman secara berulang kali menyatakan Israel memiliki hak untuk membela diri, dan Berlin akan tetap bersolidaritas dengan Israel.
Baca Juga: Presiden Israel Sebut Ada Buku Hitler Mein Kampf di Markas Hamas, Cari Pembenaran Serangan ke Gaza?
Jerman mengatakan mereka membawa tanggung jawab sejarah terhadap keamanan Israel karena masa lalu Nazi di negara itu dan kejahatan yang dilakukan terhadap orang-orang Yahudi selama Perang Dunia II.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Anadolu Agency/Associated Press