Komite Internasional Palang Merah Desak Perlindungan Warga Gaza yang Dievakuasi Maupun Tetap Tinggal
Kompas dunia | 13 November 2023, 09:00 WIBJERUSALEM, KOMPAS.TV - Komite Internasional Palang Merah ICRC hari Minggu, (12/11/2023) mendesak perlindungan bagi warga sipil di Gaza yang terjebak serangan Israel, baik yang mencoba dievakuasi maupun yang memilih untuk tetap tinggal di tempat mereka.
ICRC menyatakan serangan Israel di daerah perkotaan yang padat di Gaza, termasuk di sekitar rumah sakit, mengancam nyawa orang-orang paling rentan, seperti staf medis, pasien, korban luka, bayi prematur, penyandang disabilitas, dan lanjut usia.
"Sebuah tragedi kemanusiaan yang tak tertahankan terjadi di depan mata kita. Orang-orang menelepon kami siang dan malam, mengatakan mereka takut membuka pintu mereka karena takut dibunuh dan memohon untuk membantu mereka tetap selamat," kata William Schomburg, kepala sub-delegasi ICRC di Gaza seperti laporan kantor berita resmi Palestina WAFA hari Senin (13/11/2023)
"Sebagai pekerja kemanusiaan, saya frustasi karena tidak dapat merespons panggilan ini, karena tim kami kekurangan kondisi keamanan yang mendasar untuk bergerak di Gaza Utara," ujar Schomburg sebagaimana pernyataan ICRC.
Komite Internasional Palang Merah (ICRC) adalah organisasi netral, tidak memihak, dan independen dengan mandat kemanusiaan eksklusif yang berasal dari Konvensi Jenewa 1949.
ICRC membantu orang-orang di seluruh dunia yang terkena dampak konflik bersenjata dan kekerasan lainnya, melakukan segala yang mereka bisa untuk melindungi nyawa dan martabat mereka serta meredakan penderitaan mereka, seringkali bersama mitra-mitra Palang Merah dan Bulan Sabit Merah mereka.
ICRC sangat prihatin dengan kondisi yang sangat tidak aman dan tidak stabil di mana warga sipil dievakuasi sebagai akibat dari agresi Israel yang terus berlanjut, tandas ICRC.
Baca Juga: Israel Bom Kompleks PBB di Gaza, Banyak Warga Sipil Tewas dan Terluka
"Laki-laki, perempuan, dan anak-anak yang mengibarkan bendera putih berjalan puluhan kilometer melewati mayat yang bergeletakan di jalan, dan tanpa membawa kebutuhan dasar seperti makanan dan air," kata ICRC
"Pada saat yang sama, tim ICRC di Gaza dan operator hotlinenya menerima banyak panggilan dari orang yang terlantar mencari anggota keluarga mereka. Sangat penting agar anggota keluarga yang sama tidak dipisahkan selama evakuasi," demikian bunyi pernyataannya.
Terlepas dari metode evakuasi, zona aman, atau jeda kemanusiaan, pihak-pihak yang terlibat dalam konflik terus terikat oleh kewajiban di bawah hukum humaniter internasional, kata ICRC
Sementara warga sipil terus bergerak dari utara ke selatan Gaza, seratus ribu orang terlantar kehilangan kebutuhan dasar seperti tempat perlindungan, makanan, air, dan kebersihan. Situasi ini dengan cepat mendekati bencana kemanusiaan, peringatkan ICRC.
Kawasan Gaza selatan tidak dilengkapi fasilitas dasar untuk melayani jumlah orang yang datang hanya dengan pakaian yang mereka kenakan, dan jumlah bantuan kemanusiaan yang datang sebagian besar tidak mencukupi, tegas ICRC, seraya mengulangi desak agar aliran bantuan kemanusiaan bisa masuk teratur dan tanpa hambatan ke dalam Gaza.
Dalam beberapa minggu terakhir, ICRC meningkatkan tanggap daruratnya di Gaza. Mereka menggelar tim bedah lapangan dan sejumlah besar persediaan medis dan kritis lainnya untuk mendukung fasilitas medis di seluruh Jalur Gaza. Organisasi ini terus meningkatkan dukungannya untuk perawatan kesehatan darurat, demikian pernyataan tersebut.
Dalam beberapa hari terakhir, ICRC juga mengkoordinasikan dan dalam beberapa kasus mendampingi konvoi untuk mengevakuasi pasien rumah sakit dan orang yang terlantar dari Gaza Utara, demikian disebutkan dalam pernyataan tersebut.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : ICRC / WAFA