> >

Rusia Berseru Hentikan Perang di Gaza, Lanjutkan Gencatan Senjata hingga Negosiasi Palestina-Israel

Kompas dunia | 6 November 2023, 23:57 WIB
Warga Palestina berusaha memecahkan lempengan dinding untuk mencari korban serangan udara Israel di Kota Gaza, Sabtu (4/11/2023). (Sumber: Abed Khaled/Associated Press)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Pihak Rusia terus menyerukan agar perang di Gaza segera dihentikan dan dilanjutkan dengan gencatan senjata.

Negara Vladimir Putin itu  juga menegaskan, dilanjutkannya negosiasi Palestina-Israel sangat penting untuk menghindari meningkatnya aktivitas teroris.

Rusia yang memiliki hubungan dengan Iran, Hamas dan negara besar Arab serta Palestina dan Israel menuduh Barat dan Amerika Serikat (AS) hingga terjadinya situasi ini.

Baca Juga: Israel Ungkap Telah Membelah Dua Gaza, Tandai Gempuran yang akan Kian Parah untuk Hancurkan Hamas

Rusia merasa AS dan Barat terus tak mempedulikan pentingnya kemerdekaan Palestina dengan batas-batas negara sesuai kesepakatan 1967.

“Prioritas saat ini adalah penghentian secepatnya permusuhan di Gaza,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia dikutip dari Channel News Asia, Senin (6/11/2023).

“Jika tidak, kami akan menghadapi risiko radikalisasi dan meningkatnya aktivitas teroris, serta bahaya meluasnya konflik di wilayah tersebut,” tambahnya.

Kemenlu Rusia pun menegaskan, persatuan Palestina sangat penting berdasarkan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), yang dipimpin Mahmoud Abbas.

“Tampaknya sangat penting untuk memastikan persatuan nasional antar-Palestina berdasarkan platform PLO, yang memberikan pengakuan terhadap Israel dan solusi yang dinegosiasikan,” tuturnya.

Mereka juga mengatakan, negara-negara besar harus berusaha mencegah pemukiman ilegal di Tepi Barat.

Baca Juga: Saat Desakan PM Israel Benjaman Netanyahu Mundur Kian Tinggi, Warga Israel Semakin Membencinya?

Selain itu juga mencegah upaya yang menginjak-injak tempat suci Yerusalem.

Rusia sebelumnya sempat membuat Israel naik darah setelah menyambut perwakilan di Hamas.

Rusia berdalih, mereka melakukan hal itu karena sesuai dengan kebijakan untuk mendengar dari kedua pihak yang bertikai.

Penulis : Haryo Jati Editor : Deni-Muliya

Sumber : Channel News Asia


TERBARU