Rusia: Barat Sedang Mendorong Timur Tengah ke Ambang Perang Besar
Kompas dunia | 7 November 2023, 00:33 WIBPerkembangan ini terjadi setelah serangan udara Israel menghantam dua kamp pengungsi di wilayah Tengah Gaza pada Minggu (5/11/2023), yang menyebabkan banyak korban jiwa, kata pejabat kementerian tersebut.
Israel hingga saat ini menolak saran Amerika Serikat untuk menghentikan sementara serangan bombardirnya ke Gaza, di mana sekitar 2,3 juta orang terjebak akibat blokade Israel yang sudah berlangsung selama 16 tahun.
Di Tepi Barat, wilayah Palestina lainnya yang diduduki Israel sejak 1967, lebih dari 140 warga Palestina tewas akibat kekerasan dan serbuan Israel.
Sementara di Israel, dilaporkan lebih dari 1.500 orang tewas, sebagian besar dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang memicu pertempuran.
Ratusan orang ditawan oleh kelompok militan tersebut dan dibawa ke Gaza. Empat orang telah dibebaskan atas mediasi sejumlah negara termasuk Qatar dan Mesir.
Sayap militer Hamas, Brigade Qassam, mengatakan jumlah orang yang ditawan antara 200 dan 250 orang. Hamas menawan sekitar 200 orang.
Sementara sisanya, menurut pemimpin Hamas, Mousa Abu Marzouk, ditawan warga Gaza.
Abu Marzouk mengatakan pihaknya perlu waktu untuk melacak tawanan yang ditahan warga. Dia menambahkan, pihaknya akan "mengklasifikasikan mereka, lalu membebaskan yang merupakan warga sipil yang tidak memegang kewarganegaraan Israel."
Juru bicara Brigade Qassam, Abu Obeida, mengatakan sebanyak 50 tawanan tewas dalam serangan-serangan udara Israel ke Gaza.
Sedangkan menurut militer Israel, jumlah orang yang ditawan sebanyak 240 orang termasuk tentara, warga sipil, dan warga asing.
Dilansir Al Jazeera, Hamas mengatakan serangan mereka ke Israel bertujuan untuk mengakhiri "pelanggaran Israel" terhadap kompleks Masjid Al Aqsa dan memastikan pembebasan ratusan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Anadolu Agency, Al Jazeera