Saat Desakan PM Israel Benjaman Netanyahu Mundur Kian Tinggi, Warga Israel Semakin Membencinya?
Kompas dunia | 6 November 2023, 19:30 WIBTEL AVIV, KOMPAS.TV - Kebencian warga Israel ke Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu diyakini semakin besar. Pasalnya, jejak pendapat yang meminta PM Israel itu untuk segera mundur kian tinggi.
Netanyahu dianggap bertanggung jawab atas serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.
Selain itu ia juga disorot atas kemampuannya menangani perang yang saat ini terjadi di Gaza.
Baca Juga: Rencana AS Jika Hamas Dihancurkan, Pihak Ini yang Bakal Berkuasa pada Masa Depan Gaza
Keinginan warga Israel agar Netanyahu mundur berdasarkan jajak pendapat yang dipublikasikan stasiun TV Israel, Channel 12, Sabtu (4/11/2023).
Dikutip dari The National, pada jajak pendapat tersebut menunjukkan sebanyak 76 persen warga Israel ingin Netanyahu untuk mundur.
Sedangkan sebanyak 64 persen warga Israel ingin agar pemilihan umum segera diadakan setelah perang.
Sejak kembali terpilih sebagai PM Israel, Netanyahu memang telah mengalami protes terbesar dan kritikan yang semakin berkembang atas pemerintahan kanan jauh-nya sebelum perang.
Desakkan kepadanya untuk mundur pun semakin besar setelah perang yang terjadi sebulan terakhir, dan membuat 11.000 orang tewas, termasuk 1.400 orang di Israel.
Selain itu, sekitar 240 warga Israel telah ditahan Hamas di Gaza.
Jajak pendapat ini muncul setelah demonstrasi dan protes yang menyebar di seluruh Israel, termasuk di depan rumahnya di Caesarea.
Baca Juga: Amichai Eliyahu, Menteri Israel yang Setuju Serangan Nuklir ke Gaza, Tidak Ingin Palestina Merdeka
Ketika itu para demonstran menyerukan kembali agar gencatan senjata dilakukan dan para sandera yang ditahan Hamas bisa dibebaskan secepatnya.
Demonstrasi besar-besaran dilakukan di seluruh Israel pada akhir pekan lalu, termasuk di Haifa, Eilat, Beersheba dan Tel Aviv.
Bahkan keluarga para sandera tidur di depan markas besar militer Israel di pusat kota Tel Aviv.
Ratusan orang juga berkumpul di Yerusalem, termasuk di depan kediaman Netanyahu, di mana para demonstran berusaha menorobos masuk.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : The National