> >

Korban Pembunuhan Israel di Gaza Jadi 9.770 Orang, di Antaranya 4.800 Anak dan 2.550 Perempuan

Kompas dunia | 5 November 2023, 20:57 WIB
Seorang warga Palestina memeluk jenazah keluarga yang terbunuh serangan Israel di Deir Al-Balah, Gaza, Rabu (1/11/2023). Jumlah kematian warga sipil akibat serangan Israel di Jalur Gaza meningkat menjadi 9.770 orang, diantaranya 4.800 anak-anak dan 2.550 perempuan, kata kementerian kesehatan Palestina di Jalur Gaza hari Minggu, (5/11/2023).(Sumber: Fatima Shbair/Associated Press)

GAZA, KOMPAS.TV - Jumlah kematian warga sipil akibat serangan Israel di Jalur Gaza meningkat menjadi 9.770 orang, diantaranya 4.800 anak-anak dan 2.550 perempuan, kata kementerian kesehatan Palestina di Jalur Gaza hari Minggu, (5/11/2023).

"Jumlah korban tewas akibat agresi Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober adalah 9.770, termasuk 4.800 anak-anak dan 2.550 perempuan," demikian pernyataan kementerian kesehatan Gaza dalam konferensi pers di Gaza seperti laporan Anadolu, Minggu, (5/11/2023).

"270 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Gaza dalam 24 jam terakhir," kata pernyataan tersebut.

Sementara itu, juru bicara media pemerintahan di Gaza, Salama Marouf hari Minggu, (5/11/2023) menambahkan, "Serangan Israel mengakibatkan penghancuran 55 masjid, tiga universitas, tiga gereja, dan lima bangunan milik Kementerian Wakaf dan Urusan Agama di Gaza."

Terkait kerugian di sektor perawatan kesehatan, ia mengatakan, "Enam belas rumah sakit, 32 pusat perawatan utama, dan 27 ambulans mengalami kerusakan, serta 105 lembaga medis."

Dalam hal bangunan hunian, serangan Israel menyebabkan, menurut Marouf, "penghancuran 8.500 rumah dan 40.000 unit perumahan, serta kerusakan pada 220.000 unit lainnya, ditambah dengan kerusakan pada 88 kantor pemerintah dan 220 sekolah, di mana 60 di antaranya terpaksa harus berhenti beroperasi."

Baca Juga: Menteri Israel Ucapkan Seruan Genosida, Sebut Pihaknya Mungkin Jatuhkan Bom Nuklir di Gaza

Jumlah kematian warga sipil akibat serangan Israel di Jalur Gaza meningkat menjadi 9.770 orang, di antaranya 4.800 anak-anak dan 2.550 perempuan, kata kementerian kesehatan Palestina di Jalur Gaza hari Minggu, (5/11/2023). (Sumber: Anadolu)

"Israel meningkatkan kekejian mereka selama 24 jam terakhir, bersamaan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke wilayah ini," ujarnya.

Marouf menegaskan, "Pendudukan mencoba menghilangkan segala aspek kehidupan di utara Jalur Gaza dan Kota Gaza, dengan kejahatan dan pembantaian."

Marouf memperingatkan akan "niat sengaja pendudukan untuk menyerang lebih banyak rumah sakit," dan meminta "intervensi segera untuk memasok bahan bakar ke rumah sakit demi menyelamatkan nyawa."

Jet tempur Israel meningkatkan serangan mereka di berbagai wilayah di Jalur Gaza selama 24 jam terakhir, menargetkan rumah sakit dan sekolah yang menjadi tempat perlindungan ribuan warga yang terlantar, yang mengakibatkan puluhan kematian dan luka-luka.

Sebelumnya pada Sabtu, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengumumkan 15 warga Palestina terbunuh dan lebih dari 70 orang terluka akibat serangan Israel yang menargetkan Sekolah Al-Fakhoura, yang terafiliasi dengan UNRWA, di kamp pengungsi Jabalia di utara Jalur Gaza.

Penduduk Gaza menderita situasi kemanusiaan dan kesehatan yang sangat buruk, karena sekitar 1,4 juta orang dari total 2,3 juta telah terpaksa mengungsi dari rumah mereka.

Israel terus menolak pasokan bahan bakar, menjadikan banyak rumah sakit tidak dapat beroperasi. Menurut PBB dan Palang Merah, jumlah bantuan kemanusiaan yang diperbolehkan masuk ke Jalur Gaza sangat terbatas, yang telah hampir sepenuhnya dikepung selama hampir 30 hari.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Anadolu


TERBARU