> >

Erdogan Umumkan Putus Semua Kontak dengan PM Israel Netanyahu: Dia Sudah Tak Bisa Lagi Diajak Bicara

Kompas dunia | 4 November 2023, 20:55 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan hari Sabtu (4/11/2023) mengumumkan dia memutuskan semua kontak dengan PM Israel Benjamin Netanyahu karena tindakan biadab Israel di Gaza. "Netanyahu bukan lagi orang yang bisa kita ajak bicara. Kami telah menuliskannya sebagai seseorang yang sudah tidak relevan bagi kami," kata Erdogan seperti yang dilaporkan oleh media Turki. (Sumber: Anadolu)

ISTANBUL, KOMPAS.TV - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan dia memutuskan semua kontak dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu karena tindakan biadab Israel di Gaza, Sabtu (4/11/2023).

"Netanyahu bukan lagi orang yang bisa kita ajak bicara. Kami telah menuliskannya sebagai seseorang yang sudah tidak relevan bagi kami," kata Erdogan seperti yang dilaporkan oleh media Turki, seperti yang dikutip oleh Arab News.

Pernyataan Erdogan ini muncul seminggu setelah Israel mengumumkan mereka "sedang mengevaluasi" hubungan dengan Ankara sebagai tanggapan atas retorika panas Turki terkait perang Israel versus Hamas.

Israel sebelumnya menarik semua diplomatnya dari Turki dan negara-negara regional lainnya sebagai tindakan keamanan.

Pasukan Israel mengepung kota terbesar di Gaza dalam upaya untuk menghancurkan Hamas sebagai pembalasan atas serangan yang terjadi pada tanggal 7 Oktober ke wilayah Israel yang menurut pejabat Israel menewaskan sekitar 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menculik sekitar 240 orang.

Erdogan mengatakan pada hari Sabtu bahwa Turki tidak akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel secara keseluruhan. "Memutuskan hubungan sepenuhnya tidak mungkin, terutama dalam diplomasi internasional," kata Erdogan.

Baca Juga: Warga Israel di Seluruh Dunia Diperingatkan Sembunyikan Identitas, Begini Bunyi Seruannya

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sekali lagi mencari pembenaran serangan brutalnya ke Gaza menggunakan referensi agama untuk memberi semangat kepada para prajuritnya berperang melawan kelompok Hamas di Gaza, kali ini menyitir ayat kitab suci Taurat milik umat Yahudi. (Sumber: Anadolu)

Dia mengatakan bahwa Kepala Badan Intelijen MIT, Ibrahim Kalin, memimpin upaya Turki untuk mencoba mediasi dalam mengakhiri perang ini.

"Ibrahim Kalin sedang berbicara dengan pihak Israel. Tentu saja, dia juga sedang bernegosiasi dengan Palestina dan Hamas," kata Erdogan.

Namun, Erdogan menegaskan Netanyahu bertanggung jawab penuh atas kekerasan ini dan "telah kehilangan dukungan warganya sendiri". 

"Yang perlu dilakukan oleh Netanyahu adalah mundur dan menghentikan ini," tegas Erdogan.

Jumlah korban kematian warga Palestina yang dibantai serangan militer Israel di Gaza mencapai 9.488 warga sipil, kata Kementerian Kesehatan Gaza, Sabtu (4/11). 

"Para korban termasuk 3.900 anak dan 2.509 perempuan, sementara 24.000 orang lainnya terluka," kata juru bicara kementerian, Ashraf al-Qudra, dalam konferensi pers di Kota Gaza.

"Sebanyak 70 persen dari korban agresi adalah anak-anak, perempuan, dan orang tua," tambah juru bicara tersebut.

Dia juga mengatakan, "Kementerian menerima laporan tentang 2.200 orang yang hilang di bawah puing-puing, termasuk 1.250 anak, sejak dimulainya agresi terhadap Gaza."

"Sebanyak 150 tenaga kesehatan tewas dan 27 ambulans hancur dan tak bisa digunakan lagi akibat agresi Israel terhadap Jalur Gaza," tambah Qudra.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Anadolu


TERBARU