Korban Tewas yang Dibunuh Israel di Gaza 9.227 Orang, 2.100 Masih Terkubur Puing, 1.200 Anak-Anak
Kompas dunia | 4 November 2023, 04:45 WIBGAZA, KOMPAS.TV - Jumlah korban tewas Palestina akibat serangan militer Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza mencapai 9.227 orang, ungkap Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Jumat (3/11/2023).
"Korban termasuk 3.826 anak-anak dan 2.405 perempuan, sementara 23.516 orang lainnya terluka," kata juru bicara kementerian, Ashraf al-Qudra, dalam konferensi pers di Kota Gaza seperti dilaporkan oleh Anadolu.
Dia mengatakan 2.100 orang masih terjebak di bawah puing-puing di Gaza, termasuk 1.200 anak-anak.
"Serangan Israel telah menewaskan 136 petugas medis dan menghancurkan 25 ambulans," kata al-Qudra.
"Dalam beberapa jam terakhir, tercatat 16 pembantaian dengan total 196 korban, sehingga jumlah total pembantaian yang dilakukan oleh pendudukan mencapai 997," tambahnya.
Dia mengatakan pasukan Israel menghantam lebih dari 102 fasilitas kesehatan di Gaza sejak 7 Oktober, meskipun menurut aturan perang, fasilitas semacam itu seharusnya terhindar dari serangan.
"Sebanyak 16 rumah sakit dan 32 pusat perawatan primer terpaksa berhenti beroperasi akibat serangan Israel dan kekurangan bahan bakar," tambahnya. Pekan ini, pasukan Israel memperluas serangan udara dan darat mereka di Jalur Gaza.
Hampir 10.600 orang telah tewas dalam konflik ini, termasuk 9.227 warga Palestina dan lebih dari 1.538 warga Israel.
Baca Juga: Israel Tolak Gencatan Senjata kecuali Hamas Bebaskan Seluruh Sandera, Blinken Ambigu
Selain jumlah korban yang besar dan pengungsian massal penduduk, persediaan dasar semakin menipis untuk 2,3 juta penduduk di Gaza akibat pengepungan Israel.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu hari Jumat, (3/11/2023) untuk mendesak perlindungan bagi warga sipil dalam pertempuran dengan Hamas, sementara pasukan Israel semakin mempersempit Gaza City.
Tensi meningkat di sepanjang perbatasan Israel dengan Lebanon menjelang pidato publik pertama Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah, sekutu Hamas yang didukung oleh Iran, sejak serangan Hamas terhadap Israel bulan lalu.
Nasrallah mengatakan milisianya tidak terpengaruh peringatan AS untuk tidak ikut campur dalam perang Israel-Hamas, namun tidak secara eksplisit menyatakan keterlibatan penuh Hizbullah dalam perang.
Sebanyak 1.100 orang, termasuk ratusan warga Palestina pemegang paspor asing dan puluhan yang terluka, telah meninggalkan Jalur Gaza melalui perbatasan Rafah dalam beberapa hari terakhir dalam kesepakatan antara AS, Mesir, Israel, dan Qatar, yang menjadi mediator dengan Hamas.
Israel mengizinkan lebih dari 260 truk membawa makanan dan obat-obatan melalui perbatasan, namun pekerja bantuan mengatakan jumlah tersebut masih jauh dari cukup. Otoritas Israel tetap menolak mengizinkan bahan bakar masuk, sehingga persediaan di rumah sakit semakin menipis.
Lebih dari 1.400 orang di Israel telah tewas, sebagian besar di antaranya akibat serangan Hamas pada 7 Oktober yang memicu pertempuran, dan 242 sandera dibawa dari Israel ke Gaza oleh kelompok militan.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Anadolu