63 Stafnya Terbunuh Serangan Israel di Gaza, Badan Bantuan Pengungsi PBB Berduka
Kompas dunia | 31 Oktober 2023, 18:05 WIBNEW YORK, KOMPAS.TV - Badan bantuan dan pekerjaan PBB untuk pengungsi Palestina UNRWA, Senin (30/10/2023) berduka atas 63 anggota stafnya yang tewas di Gaza akibat serangan Israel sejak tanggal 7 Oktober.
"Tidak ada kata-kata yang dapat menggambarkan kesedihan atas 63 rekan UNRWA kami yang tewas di Gaza sejak 7 Oktober," kata UNRWA dalam pernyataan yang diunggah melalui akun twitternya, seperti laporan Anadolu, Selasa, (31/10/2023).
"Penderitaan yang tidak terbayangkan ini, yang terus berlanjut setiap hari, harus berhenti sekarang," tambah pernyataan tersebut.
UNRWA menyatakan, meskipun stafnya menghadapi risiko kehilangan nyawa, mereka terus melayani warga yang membutuhkan di Gaza. UNRWA adalah badan PBB terbesar yang beroperasi di Gaza.
Lebih dari 600.000 warga Palestina yang terusir mencari perlindungan dan bantuan di sekolah-sekolah UNRWA di seluruh wilayah itu akibat serangan Israel yang semakin intensif terhadap Gaza.
Kepala UNRWA Philippe Lazarini dalam pertemuan darurat PBB, Senin (30/10/2023), mengatakan, "Gencatan senjata kemanusiaan secepatnya kini sudah menjadi masalah hidup dan mati bagi jutaan orang."
Ia menuduh Israel melakukan "hukuman kolektif" terhadap warga Palestina dan pemaksaan pengungsian warga sipil.
Baca Juga: Dokumen Intel Israel Bocor: Isinya Rencana Pemindahan Paksa 2,3 Juta Warga Sipil Gaza ke Sinai
Philippe Lazzarini memperingatkan kehancuran lebih lanjut di Gaza "akan membuat sangat sulit, jika tidak tidak mungkin, bagi UNRWA di Gaza untuk terus beroperasi", menyusul penggerudukan gudang-gudang bantuan PBB oleh warga Gaza yang terpojok saat mencari makanan dan kebutuhan dasar lainnya
Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell mengungkapkan jumlah anak-anak di Gaza yang tewas akibat serangan Israel lebih dari 3.400 anak dengan 6.300 terluka. "Ini berarti lebih dari 420 anak tewas atau terluka di Gaza setiap hari, sebuah angka yang seharusnya menghancurkan hati kita semua," katanya.
Lazzarini mengatakan, "Ini melebihi jumlah anak yang tewas setiap tahun di zona konflik di seluruh dunia sejak tahun 2019."
Dan dia menegaskan, "Ini tidak bisa disebut sebagai collateral damage," atau korban yang timbul sebagai hasil dari serangan militer yang sebenarnya tidak ditargetkan kepada sasaran militer musuh.
Pasukan Israel melebarkan serangan udara dan darat mereka di Jalur Gaza, yang telah berada di bawah serangan udara tanpa henti sejak serangan mendadak oleh kelompok Palestina, Hamas, pada tanggal 7 Oktober.
Jumlah kematian warga Palestina akibat serangan Israel di Jalur Gaza telah mencapai 8.306 orang, kata Kementerian Kesehatan Gaza, Senin.
"Korban tewas termasuk 3.457 anak-anak dan 2.136 perempuan, sementara lebih dari 21.048 orang terluka," kata juru bicara kementerian, Ashraf al-Qudra, dalam konferensi pers di Kota Gaza. Lebih dari 1.538 warga Israel telah tewas dalam konflik ini.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Anadolu / Associated Press