PM Anwar Ibrahim: AS Tekan Malaysia dalam Perang Israel - Hamas, Desak Malaysia Segaris dengan AS
Kompas dunia | 31 Oktober 2023, 15:02 WIBKUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Amerika Serikat mencoba menekan Malaysia terkait sikap negara ini dalam konflik Palestina-Israel, ungkap Perdana Menteri Anwar Ibrahim hari Selasa, (31/10/2023).
"Utusan Malaysia untuk Amerika Serikat dipanggil oleh pihak berwenang Amerika yang mempertanyakan sikap kami dalam konflik tersebut, terutama terkait kekerasan yang dilakukan oleh Israel di Gaza," kata Datuk Seri Anwar saat menjawab pertanyaan di Dewan Rakyat pada hari Selasa, (31/10/2023), seperti dilaporkan oleh The Star.
"Duta besar kami dengan tegas menyampaikan posisi kita," tambah PM Anwar. Hal ini terjadi karena Malaysia menolak mengutuk tindakan Hamas dan menolak menyebut kelompok tersebut sebagai teroris.
"Saya diberitahu oleh Kementerian Luar Negeri bahwa Malaysia menerima surat demarche dari Kedutaan Besar AS dua kali, pada tanggal 13 Oktober dan 30 Oktober, di mana Malaysia diminta menggunakan saluran diplomatik untuk mendorong suatu negara agar tidak memanfaatkan konflik dengan melibatkan pihak ketiga dalam konflik Gaza," tambahnya.
Meskipun ia tidak merinci negara yang dimaksud oleh Amerika Serikat, diyakini yang dimaksud adalah Iran.
Anwar menegaskan sikap independen negaranya, menyatakan Malaysia akan tetap teguh dalam pertimbangan kemanusiaan dan mengutuk pendudukan ilegal Israel di Palestina.
Baca Juga: Dokumen Intel Israel Bocor: Isinya Rencana Pemindahan Paksa 2,3 Juta Warga Sipil Gaza ke Sinai
"Politik dan kekacauan tidak hanya dimulai bulan lalu tetapi sudah berlangsung selama beberapa dekade sejak tahun 1948," tegas Anwar, "Oleh karena itu, tidak wajar untuk mengabaikan kekerasan, invasi, dan kolonialisme Israel di wilayah Arab Palestina," tambahnya.
Dia mengatakan sementara serangan Rusia ke Ukraina dikecam, hal yang sama tidak terjadi dalam pendudukan Israel di Palestina, terutama oleh negara-negara seperti Amerika Serikat, meskipun konflik ini telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Dalam pidatonya pada Reli Malaysia untuk Palestina pekan lalu, Anwar mengatakan Malaysia menerima kritik dari negara-negara pro-Israel, terutama Amerika Serikat, karena bersimpati dengan Gaza dan rakyat Palestina.
Jumlah warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober telah mencapai 8.305, kata Kementerian Kesehatan di enklave Palestina yang terkepung itu pada hari Minggu. Angka itu termasuk 3.457 anak-anak dan 2.136 perempuan.
Israel telah melakukan serangan berat di Gaza sejak 7 Oktober, ketika Hamas melancarkan serangan lintas perbatasan yang mengejutkan. Lebih dari 1.538 warga Israel tewas sejak pecahnya perang Gaza, kata penyiar publik KAN pada hari Senin.
Penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta orang juga menghadapi kekurangan makanan, air, bahan bakar, dan obat-obatan akibat blokade Israel terhadap enklave tersebut. Hanya sedikit truk bantuan yang telah masuk ke Gaza sejak dibukanya titik perlintasan Rafah pada 21 Oktober.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : The Star / Straits Times