Dituduh Erdogan Penjahat Perang, Israel Langsung Tarik Seluruh Diplomat dari Turki
Kompas dunia | 29 Oktober 2023, 20:04 WIBANKARA, KOMPAS.TV - Israel hari Sabtu, (28/10/2023) mengumumkan mereka menarik staf diplomatik dari Turki untuk "mengevaluasi hubungan" setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan mengutuk operasi militer mereka terhadap kelompok Hamas di Gaza.
"Dalam konteks retorika yang semakin memanas dari Turki, saya memerintahkan kepulangan perwakilan diplomatik dari Turki untuk mengevaluasi hubungan Israel-Turki," kata Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen dalam sebuah pernyataan.
Pengumuman ini datang ketika Erdogan mengatakan dalam pidato di sebuah pertemuan massa yang pro-Palestina di Istanbul hari Sabtu, (28/10/2023) negaranya sedang bersiap untuk menyatakan Israel sebagai "penjahat perang" atas tindakan mereka di Gaza.
Partai berbasis Islam Erdogan menggelar pertemuan massa di Istanbul pada hari Sabtu yang menurut presiden tersebut dihadiri oleh 1,5 juta orang.
"Israel, kamu adalah penjajah," kata Erdogan di depan 1,5 juta massa, menuduh Israel berperilaku seperti "penjahat perang" dan berusaha "menghapus" Palestina.
"Tentu saja, setiap negara punya hak untuk membela diri. Tapi di mana keadilan dalam kasus ini? Tidak ada keadilan, hanya pembantaian yang kejam terjadi di Gaza."
Dalam pidatonya di depan ratusan ribu orang yang bergabung dalam pertemuan tersebut, Erdogan juga menyalahkan negara-negara Barat atas kematian di Gaza karena gagal menghentikan serangan Israel.
"Israel, kami akan menyatakan kamu sebagai penjahat perang di hadapan dunia," kata Erdogan berapi-api. "Kami tengah mempersiapkan diri, dan kami akan menyatakan Israel sebagai penjahat perang di hadapan dunia."
Baca Juga: Erdogan Sebut Israel Sudah Gila, Tuntut Serangan ke Jalur Gaza Dihentikan
Peserta dalam pertemuan tersebut mengibarkan bendera Turki dan Palestina sambil meneriakkan "Allahu Akbar." Yusuf Islam, musisi yang sebelumnya dikenal dengan nama Cat Stevens, juga ikut serta dalam pertemuan tersebut.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Anadolu / The Times of Israel