Nyaris Tabrakan, Jet Tempur China 3 Meter Lagi dari Pesawat Pengebom AS di Laut China Selatan
Kompas dunia | 27 Oktober 2023, 14:30 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Tabrakan nyaris terjadi di atas Laut China Selatan setelah jet tempur China mendekati pesawat pengebom Amerika Serikat (AS).
Seperti dilaporkan militer AS, jet tempur China tinggal berjarak sekitar 10 kaki atau sekitar 3 meter dari Pesawat Pengebom B-52 Angkatan Udara AS di Laut China Selatan, Selasa (25/10/2023).
Insiden tersebut dilaporkan oleh Komando Indo-Pasifik AS, Kamis (26/10/2023).
“Pilot China terbang dengan cara yang tak aman dan tidak profesional, menunjukkan kemampuan udara yang buruk dan menutup dengan kecepatan berlebihan yang tak terkendali, terbang di bawah, di depan dan dalam jarak 10 kaki dari B-52, sehingga menempatkan kedua pesawat dalam bahaya tabrakan,” bunyi pernyataan mereka dikutip dari CNN.
Baca Juga: Eks PM China Li Keqiang Meninggal Mendadak, Baru Lengser Maret Lalu
“Kami khawatir pilot mereka tak menyadari betapa dekatnya ia datang sehingga bisa menyebabkan tabrakan,” ujarnya.
Kejadian tersebut datang ketika Presiden AS Joe Biden akan berbicara dengan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, yang akan berkunjung ke Gedung Putih, Jumat (27/10/2023).
AS dan China sendiri telah merilis rekaman yang saling menuduh mereka telah melakukan manuver provokatif di Laut China Selatan, meningkatkan tensi di area yang disengketakan.
Kementerian Pertahanan China pada pengarahan persnya merilis video yang mengatakan kapal AS, uss Ralph Johnson telah melakukan pelecehan jarak dekat terhadap kelompok satuan tugas angkatan laut China, yang sedang latihan di Laut China Selatan pada 19 Agustus.
Juru Bicara Menteri Pertahanan China Wu Qian mengatakan bahwa video itu menunjukkan bahwa AS merupakan provokator sebenarnya, pengambil risiko dan pengganggu.
Baca Juga: Serangan Israel Bunuh Seluruh Keluarganya, Jurnalis Al-Jazeera: Mereka Balas Dendam lewat Anak Kami
Wu juga mengatakan bahwa aksi kapal perang AS membahayakan keamanan nasional China.
Ia juga menambahkan, pihaknya akan melakukan langkah yang diperlukan untuk menjaga kedaulatan nasional.
Sementara itu, Pejabat tinggi Pentagon yang bertanggung jawab atas keamanan di Indo-Pasifik, Ely Ratner, mengatakan, sejak awal bulan ini AS telah melihat banyak contoh pelaku koersif dan berisiko dari pilot China kepada pesawat AS dalam dua tahun terakhir di wilayah timur dan pasifik Laut China Selatan dibandingkan dekade sebelumnya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Fadhilah
Sumber : CNN