> >

Rusia Kecam Penempatan Sistem Pertahanan Udara AS di Timur Tengah, Justru akan Bikin Kacau

Kompas dunia | 27 Oktober 2023, 17:03 WIB
Sistem pertahanan udara Amerika Serikat, rudal Patriot. Upaya Washington "memonopoli penyelesaian Timur Tengah," tanpa memperhatikan akar penyebab konflik, menyebabkan konsekuensi katastropik saat ini, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, hari Kamis, (26/10/2023) waktu Moskow. (Sumber: Wall Street Journal)

Baca Juga: Korban Jiwa Serangan Israel ke Jalur Gaza Tembus 7.000, Termasuk 3.000 Anak-Anak

Kapal induk Amerika Serikat USS Dwight Eisenhower berangkat dari Norfolk, Virginia, pada Jumat, (13/10/2023) menuju Laut Mediterania memperkuat kapal induk USS Gerald Ford (Sumber: US Naval Information)

Dia menilai bahwa keputusan menempatkan sistem pertahanan udara adalah salah dan akan mengarah pada perkembangan yang lebih buruk di wilayah tersebut.

"Tidak ada sistem pertahanan udara, pasokan senjata, atau penguatan arsenal keamanan apa pun yang akan membantu menyelesaikan situasi," kata Zakharova.

"Pelajaran hari ini harus dipelajari. Amerika sudah menempatkan banyak pangkalan militer, mengirim banyak ahli mereka, meluncurkan banyak satelit di wilayah tersebut, tidak ada yang berhasil mencegah skenario berdarah di mana baik Palestina maupun Israel menjadi korban," tambahnya.

Konflik di Gaza dimulai ketika kelompok Palestina Hamas memulai Operasi Banjir Al-Aqsa - serangan mendadak serempak pada 7 Oktober yang mencakup hujan peluru roket dan infiltrasi ke Israel oleh darat, laut, dan udara.

Kelompok perlawanan Palestina mengatakan, serbuan tersebut sebagai balasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan kekerasan yang meningkat oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina.

Militer Israel kemudian melancarkan serangan bom yang tak kenal ampun terhadap target-target Hamas di Jalur Gaza.

Hampir 8.500 orang tewas dalam konflik ini, termasuk setidaknya 7.028 warga Palestina dan 1.400 warga Israel.

Penduduk Gaza sebanyak 2,3 juta orang kehabisan makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar. Bahkan konvoi bantuan yang diizinkan masuk ke Gaza hanya membawa sebagian kecil dari yang dibutuhkan.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Fadhilah

Sumber : Anadolu


TERBARU