> >

Kemlu Pastikan Tidak Ada WNI Jadi Korban Penembakan Massal di Maine yang Tewaskan 22 Orang

Kompas dunia | 27 Oktober 2023, 15:56 WIB
Polisi Maine memburu pelaku penembakan hari Rabu, (25/10/2023) yang menewaskan 22 orang. Kemlu RI hari Kamis, (26/10/2023), memastikan tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban penembakan massal di Maine, Amerika Serikat, "KJRI New York telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan menghubungi simpul-simpul masyarakat Indonesia di sekitar Maine. Sejauh ini tidak ada WNI yang jadi korban." (Sumber: AP Photo)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Luar Negeri RI hari Kamis, 26 Oktober 2023, memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam penembakan massal di Maine, Amerika Serikat.

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu, Judha Nugraha, memastikan, "KJRI New York telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan menghubungi simpul-simpul masyarakat Indonesia di sekitar Maine. Sejauh ini tidak ada WNI yang jadi korban."

Berdasarkan data KJRI New York, tercatat hanya satu WNI yang tinggal di Maine.

"KJRI New York telah menyampaikan imbauan agar para WNI meningkatkan kewaspadaan terkait meningkatnya kekerasan bersenjata di Amerika Serikat," tambah Judha.

Penembakan massal yang terjadi di dua lokasi, yaitu di Schemengees Bar and Grille dan Sparetime Recreation Bowling Alley di Lewiston, Maine, pada Rabu (25/10/2023), menewaskan 22 korban dan menyebabkan sekitar 50 orang luka-luka.

Polisi setempat telah mengidentifikasi Robert R. Card (40 tahun) sebagai tersangka dalam kasus ini dan sedang melakukan pengejaran pelaku.

Baca Juga: Ketegangan Usai Penembakan Massal di Lewiston AS yang Menewaskan 22 Orang, Pelaku Masih Berkeliaran

Robert Card, Pelaku penembakan massal di Lewiston, Maine, Amerika Serikat, Rabu, (25/10/2023) yang dilaporkan menewaskan 22 Orang. Kemlu RI hari Kamis, (26/10/2023), memastikan tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban penembakan massal di Maine, Amerika Serikat. (Sumber: AP Photo)

"Kami mengerahkan ratusan polisi yang bekerja di seluruh negara bagian Maine untuk menyelidiki kasus ini guna menemukan Card, yang merupakan tersangka," kata Komisioner Keamanan Masyarakat Maine, Mike Sauschuck, dalam konferensi pers.

Beberapa media melaporkan bahwa catatan  penegakan hukum Maine mengidentifikasi Card sebagai instruktur senjata api terlatih dan personel tentara cadangan Angkatan Darat AS,  yang baru-baru ini dilaporkan mengidap masalah kesehatan mental, termasuk mendengar suara-suara.

Media juga menyebutkan bahwa Card pernah mengancam akan menembaki pangkalan Garda Nasional.

Polisi memerintahkan warga tetap di dalam dan menjauhi jalan. Perintah tinggal di tempat diperpanjang malam Rabu dari Lewiston hingga Lisbon, 13 kilometer dari lokasi, setelah "kendaraan yang menarik perhatian" ditemukan di sana, kata pihak berwenang.

Catatan intelijen polisi mengidentifikasi Robert Card, yang dilatih sebagai instruktur senjata di fasilitas pelatihan Pasukan Cadangan Angkatan Darat AS di Maine, sebagai orang yang dicurigai sebagai pelaku, seperti yang dilaporkan oleh Associated Press, Kamis, (26/10/2023).

 

Dokumen tersebut, yang ditinjau oleh Associated Press dan disebarluaskan kepada petugas penegak hukum, mengatakan Card pernah dirawat di fasilitas kesehatan mental selama dua minggu pada musim panas tahun 2023. Dokumen tersebut tidak memberikan detail khusus tentang perawatan atau kondisinya.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Antara / Associated Press


TERBARU