> >

Dokter di Gaza Selamatkan Bayi dari Rahim Ibunya yang Terbunuh Bom Israel

Kompas dunia | 25 Oktober 2023, 14:15 WIB
Bayi yang diselamatkan tim dokter di Rumah Sakit Nasser, Jalur Gaza setelah ibunya terbunuh serangan udara Israel. (Sumber: Twitter Al Jazeera Mubasher)

GAZA, KOMPAS.TV - Tim dokter di Rumah Sakit Nasser, selatan Jalur Gaza, berhasil menyelamatkan seorang bayi melalui proses persalinan setelah ibunya terbunuh bom Israel. Dr. Nasser Al-Nawajha, salah satu dokter yang terlibat persalinan, menyebut bayi baru lahir itu dalam kondisi stabil setelah diresusitasi.

Video yang diunggah Al Jazeera Mubasher, salah satu saluran jejaring media Al Jazeera, menunjukkan bayi itu beristirahat di bangsal bersalin Rumah Sakit Nasser. Terlihat selang oksigen dan selang lain terpasang pada bayi tersebut.

"Bayi lahir setelah ibu terbunuh. Seorang anak melihat kehidupan setelah ibunya terbunuh dalam pengeboman Israel di selatan Gaza," demikian keterangan video Al Jazeera Mubasher.

Baca Juga: Menlu Retno Serukan Gencatan Senjata di Gaza, Minta Dewan Keamanan PBB Lebih Manusiawi

Meskipun demikian, Rumah Sakit Nasser dan rumah sakit lain di Jalur Gaza kini tengah menghadapi krisis menipisnya stok obat-obatan dan bahan bakar generator. Israel melarang bahan bakar masuk bersama konvoi bantuan kemanusiaan yang kini telah masuk dalam empat gelombang dari Gerbang Raffah, perbatasan Gaza-Mesir.

Lebih dari 10 rumah sakit di Gaza telah menghentikan layanan sejak Israel meluncurkan operasi pengeboman pada 7 Oktober lalu. Sistem kesehatan di Gaza disebut di ambang kolaps.

Jurnalis Al Jazeera di Gaza, Hani Abu Isheba menyebut Rumah Sakit Nasser telah menerapkan rencana darurat dengan melepaskan sejumlah pasien. Kebijakan ini ditempuh demi memberi ruang bagi pasien kritis.

"Setiap tempat yang tersedia (di rumah sakit) ditempati pasien luka. Sejak dimulainya perang Israel ke Gaza pada 7 Oktober, lebih dari 18.000 korban luka telah dibawa ke pusat-pusat kesehatan di Jalur. Ini lebih dari apa yang bisa ditampung sistem kesehatan di sini," kata Hani.

Hingga Rabu (25/10), operasi pengeboman Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu telah menewaskan 5.791 orang, termasuk 2.360 anak-anak dan 1.292 perempuan. Lebih dari 16.297 orang juga terluka.

 

Sementara itu, kekerasan di Tepi Barat dalam kurun yang sama telah menewaskan 96 orang dan menimbulkan 1.828 korban luka. Korban jiwa di pihak Israel akibat serangan Hamas berjumlah 1.405 orang, 5.431 terluka.

Baca Juga: 704 Orang Terbunuh Sehari Terakhir di Gaza oleh Serangan Israel, Sebagian Besar Bayi dan Balita

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Al Jazeera


TERBARU