Sempat Alami Listrik Padam, Rumah Sakit Indonesia di Gaza Sudah Beroperasi Kembali
Kompas dunia | 24 Oktober 2023, 21:28 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina, sudah dapat beroperasi kembali setelah listrik sempat padam akibat kekurangan bahan bakar.
Hal tersebut disampaikan Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia Judha Nugraha.
Judha mengatakan Rumah Sakit Indonesia di Gaza sempat kehilangan pasokan listrik pada Senin (23/10/2023) kemarin selama kurang lebih 5 jam. Namun sekarang, kata dia, listrik sudah menyala kembali dan rumah sakit kembali beroperasi.
"Kemlu dan KBRI Amman serta KBRI Kairo terus berkomunikasi dengan para WNI di Gaza dan memonitor situasi di sana," kata Judha saat dihubungi Kompas.tv melalui pesan singkat WhatsApp, Selasa (24/10/2023).
"RS Indonesia di Gaza sempat kehilangan pasokan listrik selama lima jam kemarin, namun saat ini sudah beroperasi kembali," ungkapnya.
Namun, Judha menambahkan, yang menjadi permasalahan sekarang adalah jumlah persediaan bahan bakar solar untuk menjamin pasokan listrik, terbatas.
"Permasalahan adalah persediaan solar yang terbatas untuk bisa menjamin pasokan listrik," imbuhnya.
Baca Juga: Listrik Rumah Sakit Indonesia di Gaza Padam, Nyawa Pasien Terancam
Seperti yang diberitakan sebelumnya, listrik di Rumah Sakit Indonesia yang berada di Gaza padam sejak Senin (23/10/2023) kemarin.
Akibatnya, sejumlah fasilitas di Rumah Sakit Indonesia tidak bisa digunakan karena tidak ada listrik.
Dalam video yang diunggah Al Jazeera di Instagram, terlihat para tenaga medis di Rumah Sakit Indonesia bekerja dan merawat pasien hanya menggunakan senter sebagai alat penerangan.
Baca Juga: Kain Kafan Mulai Menipis di Gaza dan Bangsal Jenazah Terlalu Penuh akibat Lonjakan Korban Tewas
Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, Selasa (24/10/2023) pagi, generator listrik di seluruh rumah sakit akan mati dalam waktu 48 jam ke depan karena krisis bahan bakar yang diakibatkan blokade total Israel.
"Kami mempunyai waktu kurang dari 48 jam sebelum seluruh generator listrik di rumah sakit kehabisan bahan bakar," kata juru bicara Kemenkes di Gaza, Ashraf Al-Qudra, lewat pernyataan singkat di Telegram, dikutip dari Anadolu Agency.
Ashraf menegaskan, penting untuk memberikan prioritas kepada rumah sakit dalam pendistribusian bantuan.
Dia juga mengajukan permohonan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Komite Palang Merah Internasional untuk mendorong izin masuk pasokan bahan bakar dan unit darah ke Jalur Gaza, di mana sekitar 2,3 juta orang terjebak akibat blokade Israel sejak 2007.
Seperti yang diketahui, Israel menerapkan blokade total di Gaza dengan memadamkan listrik, dan melarang makanan, air, serta bahan bakar masuk.
Blokade total itu diterapkan bersamaan dengan serangan Israel ke Gaza usai Hamas menyerang wilayah Israel pada 7 Oktober lalu.
Alhasil, Gaza saat ini sedang dalam kondisi krisis pangan dan energi, bahkan untuk rumah sakit.
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV, Anadolu Agency